menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu mengapa
PendidikanAgama Kristen dan Budi Pekerti 93 G. Rangkuman Yesus telah memberi teladan sebagai seorang pemimpin yang melayani. Pemimpin yang melayani adalah memberikan dirinya untuk orang lain. Yesus telah memberi contoh sebagai pemimpin yang mau merendah dengan membasuh kaki murid-murid-Nya. Yesus menghendaki agar semua anak
Mediamedia (dalam tanda kutip) Islam melakukan banyak inovasi dalam menanamkan pengaruhnya di Indonesia. Setidaknya hal tersebut yang saya tangkap dari diskusi bersama Arie Setyaningrum Pamungkas di Pendopo LKiS malam ini (26/02). Banyak hal yang ia sampaikan dalam pemaparan berdurasi 90 menit itu.
Oxford, Kekristenan memiliki lebih dari denominasi di seluruh dunia. Pengikut Yesus tersebar di seluruh dunia. Tetapi dari 2 miliar orang Kristen dipisahkan menjadi ribuan denominasi. Pantekosta, Presbiterian, Lutheran, Baptis, Apostolik, Metodis - dan daftarnya terus berlanjut. Live Science, 27/02. Perkiraan menunjukkan ada lebih dari 200 denominasi Kristen di Amerika dan secara global, menurut Pusat Studi Kekristenan Global. Jadi mengapa agama Kristen memiliki begitu banyak cabang? Pandangan sepintas menunjukkan bahwa perbedaan dalam kepercayaan, perebutan kekuasaan, dan korupsi semuanya memiliki peran. Tetapi pada tingkat tertentu, perbedaan dan keragaman telah menjadi penanda Kekristenan sejak awal, menurut Diarmaid MacCulloch, profesor emeritus sejarah gereja di Universitas Oxford di Inggris. "Tidak pernah ada Kekristenan yang bersatu," katanya kepada Live Science. Gereja mula-mula dimulai dari awal pelayanan Yesus, pada 27 M hingga 325 M, dibagi berdasarkan geografi. Gaya ibadah dan interpretasi ajaran Yesus bervariasi berdasarkan budaya dan adat istiadat daerah, menurut Bruce Gordon, seorang profesor sejarah gerejawi di Yale Divinity School. Tetapi ada juga pemutusan atau perpecahan besar atas teologi Kristen selama ini. Salah satu perpecahan awal yang paling menonjol, kontroversi Arian di awal abad keempat, membagi gereja tentang hubungan Yesus dengan Tuhan. Arius, seorang pendeta dari Aleksandria, Mesir, menyatakan bahwa karena Yesus "diperanakkan", atau dibawa oleh Tuhan. Dia adalah keilahian yang lebih rendah daripada Tuhan. Tetapi Athanasius, seorang teolog Aleksandria, menyatakan bahwa Yesus adalah inkarnasi Tuhan. "Ini menyebabkan pergolakan besar di Kekaisaran Romawi," kata Christopher West, seorang mahasiswa doktoral Kristen kuno dan studi abad pertengahan di Universitas Yale. "Itu memecah umat Kristen di Kekaisaran Romawi menjadi dua." Konsili Nicea - sekelompok teolog dan cendekiawan yang dikumpulkan Kaisar Konstantin I pada tahun 325 M - akhirnya berpihak pada Arius. Tetapi terlepas dari pandangan resmi gereja, orang Kristen terus terbagi tentang masalah ini selama lebih dari satu abad. Kemudian, pada 1054, Kristen Ortodoks Timur memisahkan diri dari Katolik Roma Barat dalam apa yang dikenal sebagai Skisma Besar. Kedua kelompok tidak setuju tentang pengambilan sakramen - simbol agama yang diyakini mengirimkan rahmat ilahi kepada orang beriman. Lebih jauh, orang Kristen Ortodoks Timur tidak setuju dengan kepercayaan Romawi bahwa para imam harus tetap selibat dan bahwa paus Roma memiliki otoritas atas kepala gereja Timur, menurut Encyclopedia Britannica. Bahkan ada perpecahan sementara, yang dikenal sebagai Skisma Barat, di dalam Gereja Katolik sendiri pada tahun 1378, ketika dua pria, dan akhirnya yang ketiga, mengaku sebagai pewaris kepausan yang sejati. Perpecahan itu berlangsung hampir 40 tahun, dan pada saat itu diselesaikan pada tahun 1417, para paus yang bersaing telah secara signifikan merusak reputasi kantor kepausan. Terlepas dari segelintir perpecahan ini, Gereja Katolik berhasil menekan cabang Kristen potensial lainnya "sebagian dengan penganiayaan berkelanjutan [termasuk] ekspedisi militer yang sebenarnya terhadap beberapa yang dilabeli bidat. Tetapi kemudian juga pada sistem penyelidikan baru tentang kepercayaan orang-orang, yang disebut inkuisisi. "Dengan dukungan dari penguasa sekuler, bidat mungkin akan dibakar atau dipaksa untuk menyangkal keyakinan mereka," kata MacCulloch kepada Live Science melalui email. Tetapi setelah Reformasi Protestan pada tahun 1517, jumlah denominasi benar-benar mulai berlipat ganda. Reformasi - dipicu oleh sejumlah peristiwa, terutama 95 Tesis Martin Luther - menekankan iman pribadi. Gerakan ini adalah reaksi terhadap fakta bahwa penafsiran Alkitab, rahmat diberikan cinta dan belas kasihan secara spontan dari Tuhan, pengampunan dosa dan masuk ke surga semuanya dimediasi melalui para pendeta dalam Katolik. Luther dan para pengikutnya mengklaim bahwa Alkitab, bukan hierarki gereja, adalah otoritas tertinggi atas semua orang, termasuk para imam dan paus. Dan bahwa beberapa praktik gerejawi, seperti pemberian indulgensi membayar uang gereja untuk diampuni dari dosa adalah korup. Awalnya, hanya ada beberapa kelompok Protestan besar, tetapi akhirnya, Reformasi mengantarkan lebih banyak cabang Kristen. Pada abad ke-17, kata kontemporer "denominasi" mulai digunakan untuk menggambarkan cabang agama, Michelle Sanchez, seorang profesor teologi di Harvard Divinity School, mengatakan kepada Live Science melalui email. Protestan telah menggunakan kitab suci untuk mengkritik Gereja Katolik Roma, mengklaim bahwa setiap orang percaya dapat membaca kitab suci dan memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Tapi kemudian, "masalah yang jelas muncul penafsiran kitab suci siapa yang benar?" Kata Sanchez dalam sebuah wawancara. Ketika orang percaya memperdebatkan kitab suci dan sakramen, gereja-gereja dibentuk dan dipisahkan berdasarkan banyak sekali interpretasi alkitabiah, cara beribadah dan struktur organisasi. Dari perdebatan ini, denominasi seperti Presbiterian, Mennonit, Baptis dan Quaker berakar. Denominasi Protestan lainnya dibentuk dari permainan untuk mendapatkan kekuasaan, seperti ketika Henry VIII memulai Gereja Inggris pada tahun 1534. "Dia ingin menegakkan otonomi politik Inggris, dan salah satu cara untuk melakukannya adalah otonomi agama dari Roma," West memberi tahu Live Science. Dia juga terkenal menginginkan perceraian yang ditolak gereja. Meskipun perpecahan dapat dilihat sebagai perpecahan atau bahkan menyebabkan konflik kekerasan antara denominasi saingan, perpecahan ini memiliki sisi positif. "Ada semacam mekanisme anti-korupsi dalam fragmentasi," karena perpecahan ini dapat menawarkan hak pilihan kepada orang-orang di posisi sosial yang lebih rendah, kata Sanchez. Misalnya, setelah Reformasi menantang otoritas kepausan, warga kota dapat mulai mempertanyakan otoritas agama tentang praktik-praktik yang korup atau meragukan. Kemungkinan akan ada lebih banyak pemisahan dan pembentukan denominasi yang akan datang. Dalam menilai perbedaan di antara mereka, MacCulloch menawarkan nasihat dari Yesus sendiri "Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka" Matius 716. Artinya, Anda dapat belajar tentang mereka "dalam kaitannya dengan apa yang mereka lakukan, perilaku mereka," MacCulloch menjelaskan. "Itu ujian yang cukup bagus." 37552
LiveScience, 27/02. Perkiraan menunjukkan ada lebih dari 200 denominasi Kristen di Amerika dan 45.000 secara global, menurut Pusat Studi Kekristenan Global. Jadi mengapa agama Kristen memiliki begitu banyak cabang? Pandangan sepintas menunjukkan bahwa perbedaan dalam kepercayaan, perebutan kekuasaan, dan korupsi semuanya memiliki peran.
Giliransaya, saya berbicara kalimat yang lain. "We preach to the thinking people." (Kita tidak kotbah sama orang sembarangan; hanya orang yang pakai pikiran baru bisa dengar kotbah saya). Setelah itu, "How about you, Stephen Tong?". Saya berdiri, "We preach to cause people to think". Bedanya di sini.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 97 Dalam menghadapi modernisasi keluarga harus bersikap seperti “bejana tanah liat” yang penuh dengan keterbukaan, bersedia, dan dapat dibentuk oleh Allah. Ayat Emas hari ini Efesus 219 1. Lengkapilah bagian yang kosong di bawah ini Demikianlah kamu bukan lagi _______ dan pendatang, melainkan ________ dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah 2. Secara bergantian dengan teman sebangkumu, hafalkanlah ayat tersebut 3. Pahami dan releksikanlah makna ayat tersebut bagi kamu Bernyanyi KJ 451Bila Yesus di tengah Keluarga Doa diucapkan secara bersama-sama Kami Mengucap syukur Tuhan, untuk penyertaan-Mu pada pembelajaran hari ini. Semoga pengetahuan yang kami terima mengenai dampak modernisasi dalam keluarga, dapat menjadi bekal dalam kehidupan selanjutnya. Roh Tuhan, sentuhlah kami, arahkan kami sesuai dengan kehendak-Mu. Dalam proses perubahan yang berlangsung, bimbinglah dan tuntunlah kami semua agar dapat melihat tangan dan penyertaan Tuhan. Amin. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 99 Relasi Bermakna Antara Keluarga, Gereja, dan Sekolahku Bacaan Alkitab Ulangan 67-9, Efesus 411-15 Bab X A. Pengantar Berdoa Diucapkan bersama Untuk keluarga yang Tuhan berikan, aku syukuri Tuhan. Meskipun keluarga tidak sempurna, syukur padamu selalu kupanjatkan. Untuk sekolah tempat belajar bersama Syukur pada-Mu mohon diterima Allahku dan Tuhanku, mohon selalu kusadari Keluarga dan sekolahku adalah karunia ilahi yang Tuhan beri. Amin. Bernyanyi Nyanyikan lagu yang kamu sukai sebagai ucapan syukur karena keluarga atau sekolah yang merupakan berkat Tuhan bagi kamu. Pada bahan Bab II telah membahas mengenai keluarga sebagai pusat pem- bentukan. Pelajaran kali ini akan membahas mengenai sekolah sebagai lembaga yang mendukung pembentukan dan pertumbuhan anak secara utuh. B. Uraian Materi Kegiatan 1 Curah Pendapat Kemukakan menurut pendapat kamu, bagaimana seharusnya pendidikan yang baik bagi anak dan remaja di rumah dan sekolah? Apa saja yang harus dipenuhi oleh keluarga maupun sekolahmu dalam dunia pendidikan? Bagaimana tanggapan kamu tentang pendidikan pada masa sekarang ini? 100 Kelas XI SMASMK 1. Anak dan Pendidikan Alkitab memberi kesaksian bahwa tugas orang tua untuk mendidik anak-anak sejak kecil sehingga tumbuh menjadi pribadi yang kuat baik secara intelektual maupun kepribadian, terlebih dalam nilai ketaatan terhadap Tuhan. Anak-anak juga membutuhkan sekolah untuk mengembangkan dan mengoptimalkan segala potensi yang ada dalam diri anak-anak, yang mendukung proses pembentukan dan pertumbuhan anak dalam segala aspek kehidupan. Tahukah kamu bahwa kamu masing-masing sebagai pribadi merupakan ciptaan Allah yang istimewa? Kamu merupakan anugerah sekaligus titipan dari Tuhan yang memiliki potensi yang luar biasa, sehingga kamu sebagai remaja memerlukan didikan untuk mengembangkan potensi dengan sungguh-sungguh untuk mencapai keutuhan. Potensi-potensi itu terdiri dari potensi kognitif intelektual, afektif moral, spiritual, dan psikomotorik keterampilan. 2. Tri Pusat Pendidikan Kegiatan 2 Diskusi dalam Kelompok Kecil Buatlah kelompok kecil, 2-3 siswa dalam satu kelompok. Diskusikan pertanyaan panduan ini 1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu? Mengapa? 2. Menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga, gereja, dan sekolah dapat memaksimalkan pendidikan Kristen bagi kamu? 3. Apa yang dapat kamu lakukan untuk menolong keluarga, gereja dan sekolah supaya lembaga itu dapat melakukan relasi yang bermakna dan saling mendukung? 4. Tahukan kamu bahwa seluruh pendidikan manusia dapat berlangsung dalam tri pusat pendidikan? Apa sajakah itu? a. Pendidikan dalam konteks keluarga Dalam konteks ini kamu berinteraksi dengan orang tua dan anggota keluarga yang lain, sehingga memperoleh pendidikan informal terutama melalui proses sosialisasi dan edukasi berupa pembiasaan atau habit formations. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 101 b. Pendidikan dalam konteks gereja Di sini kamu berinteraksi dengan seluruh anggota gereja yang berbeda secara umur, tingkat sosial, maupun budaya. Kamu memperoleh pendidikan nonformal atau pendidikan di luar sekolah yang berupa berbagai pengalaman hidup. Agar gereja dapat melakukan eksistensinya, maka seharusnya generasi muda anak, remaja, dan pemuda perlu mendapat warisan atau penerusan baik nilai-nilai, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan bentuk kelakuan lainnya sesuai dengan dasar-dasar kristiani. Oleh karena itu, kamu perlu terlibat dan menjadi aktiis gereja agar dapat mengembangkan kepribadian kamu dengan sehat secara kristiani. c. Pendidikan dalam konteks sekolah Dalam konteks sekolah, kamu memperoleh pendidikan for- mal. Artinya terprogram dan ter jabarkan dengan tetap yang berupa pengetahuan, nilai- nilai, keterampilan, maupun sikap terhadap mata pelajaran. Disini kamu dapat berinteraksi dengan ling kungan yang lebih luas ber sama teman sebayanya. Aspek-aspek penting yang memengaruhi perkembangan kamu di sekolah dapat berupa bahan-bahan pengajaran, teman dan sahabat peserta didik, guru, serta para pegawai. Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pembelajaran peserta didik di bawah pengawasan guru. Sekolah berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban anak bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekolah juga bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, peserta didik di dalam kehidupannya harus tetap berakar dan berpusat pada pribadi Tuhan Yesus, yang digerakkan oleh Roh Kudus. Tuhan Yesus di dalam PAK dikenal sebagai Tuhan, Juru Selamat, dan Guru Agung yang tidak hanya memperkenalkan siapa Allah yang sesungguhnya, tetapi juga memberikan teladan kehidupan bagi para murid-murid-Nya, termasuk kita pada saat ini. Sumber Gambar Sekolahku adalah tempatku menimba ilmu, sekaligus belajar mengasihi Tuhan dan sesama 102 Kelas XI SMASMK 3. Relasi antara Sekolah dan Keluarga Sekolah merupakan pihak sekunder dalam pendidikan anak dan remaja, sebab pihak primer tetap berada di tangan orang tua, terutama ayah dan ibu yang telah dipilih dan ditetapkan oleh Tuhan. Pendidikan anak merupakan tantangan yang berat bagi orang tua, namun hal tersebut merupakan tugas mulia karena orang tua adalah pendidik utama dan pertama. Kehadiran sekolah membantu meringankan tantangan tersebut. Sekolah hadir sebagai mitra yang berkolaborasi dengan orang tua dalam mendidik generasi berikutnya sebagai penerus pelaksana misi Tuhan secara turun-temurun. Sebagai pihak penopang, sekolah perlu menjalin komunikasi dengan keluarga. Sebaliknya, keluarga dituntut untuk bersedia memberikan dukungan bagi kelangsungan dan pekerjaan Tuhan melalui sekolah. Keluarga dipanggil untuk memberi waktu lebih banyak berdiskusi, baik dengan guru di sekolah maupun dengan anak mereka yang mengikuti pendidikan. Sekolah dan orang tua juga perlu terbuka dan mengusahakan agar lebih mengenal satu sama lain, sehingga dapat memahami dalam segi apa dorongan atau motivasi dapat diberikan dalam perkembangan anak secara utuh. Pendidikan di sekolah tidak akan optimal jika tidak ada dukungan dari orang tua secara holistik dalam pertumbuhan anak-anak. Surat Paulus dalam Efesus 411-15 memberikan kesaksian tentang karunia yang diberikan Tuhan berbeda satu terhadap yang lain. Meskipun demikian, perbedaan karunia dalam jabatan ini memiliki tujuan mulia yaitu untuk melengkapi umat Allah dalam pelayanan dan pembangunan tubuh Kristus gereja, sampai semua umat Allah mencapai kedewasaan yang penuh dalam iman dan takut akan Allah. Kamu adalah umat Allah yang diperlengkapi oleh orang tua di rumah dan guru di sekolah agar kamu bertumbuh secara utuh dalam segala aspek kehidupan. Gereja sebagai persekutuan orang percaya, mendukung kamu dalam aspek spiritual. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Diagram keluarga, gereja, dan sekolah
PendidikanAgama Kristen dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.--. Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. vi, 122 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMP
MURID KRISTUS YANG SEJATIPENDAHULUANKata murid untuk pengikut Yesus Kristus didalam Alkitab berbeda dengan kata murid yang biasa kita dengar didalam sekolah atau institusi pendidikan umum. Apa yang membedakannya?Murid yang disekolah bertemu dengan guru untuk belajar ilmu pengetahuan tertentu, dan hubungan mereka hanya sebatas mengisi pengetahuan untuk murid tersebut. Sementara murid Yesus yang terdapat didalam Alkitab bertemu dengan Yesus sebagai guru adalah seorang murid untuk meneladani hidup Sang Guru, dimana murid menyerahkan hidupnya untuk dipimpin Sang Guru Yesus Kristus. Jadi hubungan antara murid Kristus dengan Sang Guru Yesus Kristus adalah hubungan dengan hati. Hubungan hati maksudnya mengikut Yesus dengan mengasihi Yesus lebih dari pada apapun didunia ini, dan mempercayakan hidupnya kepada Tuhan saja. Ada banyak orang yang mengaku menjadi orang percaya, atau orang Kristen,tetapi pertanyaannya berapa banyak yang menjadi murid Kristus? Ketika Tuhan Yesus terangkat ke surga, siapakah yang menyaksikannya? Para murid. Kemudian saat Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada para murid, Malaikat itu menyampaikan pesan bahwa Yesus Kristus yang terangkat ke surga akan datang kembali untuk yang ke dua kalinya dan memerintah di bumi ini, siapakah yang akan menyambut kedatanganNya? Jawaban adalah para murid. Menjadi orang Kristen artinya menjadi pengikut Kristus, menjadi pengikut Kristus artinya menjadi murid Kristus. Sudahkah kita sungguh-sungguh menjadi murid Kristus? Ini yang akan kita pelajari bersama-sama, bagaimana kita dapat menjadi murid-murid Kristus yang sejati. PEMBAHASANBagaimana kita dapat disebut sebagai murid Kristus yang sejati? 1. Menghidupi Firman Tuhan Yohanes 831Firman Tuhan adalah perkataan Tuhan sendiri, dan sebagai bukti kalau kita adalah pengikutNya maka kita harus melakukan apa yang dikatakanNya. Kita hanya dapat mendengarkan apa yang dikatakanNya melalui pembacaan Alkitab. Setiap bagian Firman Tuhan yang kita baca, kita renungkan dan pikirkan, bahkan kita pun dapat mencatatnya sebagai perkara yang harus kita lakukan. Kalau Tuhan melihat ada Firman didalam kita maka Roh Allah akan bekerja didalam kita. Jadi dengan kata lain bahwa ketika kita menghidupi Firman Tuhan maka kita sedang mengaktifkan Roh Allah didalam kita, karena bukti kita dipimpin oleh Roh Allah adalah ketika melakukan Firman Tuhan. Didalam Yohanes 434, kata Yesus kepada mereka "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Jika Yesus Kristus pada saat Dia hidup didunia ini melakukan kehendak Bapa, maka sebagai murid Kristus yang sejati, kita pun harus menjadi pelaku kehendakNya atau Menghasilkan Buah Yohanes 158Apakah yang Tuhan cari dari kehidupan kita sebagai orang percaya? Tuhan tidak melihat seberapa banyak harta kekayaan, prestasi, jabatan kita digereja, kehebatan pelayanan kita atau apapun kehebatan menurut pandangan manusia. Semua itu baik, apabila memang karena Tuhan yang memberikannya pada kita. Tetapi yang Tuhan cari dari kehidupan kita adalah buah. Dan hidup yang berbuah itu hanya dapat dihasilkan apabila kita melekat kepada Tuhan. Jadi seorang murid Kristus sejati adalah seorang yang tidak mau jauh dari Tuhan Yesus. Dikatakan bahwa Tuhan Yesus adalah pokok anggur dan kita adalah carangnya atau rantingnya, dan ranting harus melekat kepada pokok supaya menghasilkan buah. Maka diluar Tuhan kita para murid tidak akan dapat menghasilkan apa yang dihasilkan apabila hidup kita melekat kepada Tuhan Yesus? Buah Roh Galatia 522-23, buah pertobatan Matius 38 yaitu mengenakan pikiran yang baru, buah ucapan syukur Ibrani 1315 ada pujian korban syukur khususnya disaat sedang dalam kedaan tidak baik maka murid Kristus tidak akan bersungut-sungut, buah jiwa-jiwa Kisah Para Rasul 18, dekat dengan Allah akan dipenuhi Roh Allah untuk mendorong kita menjadi saksi dan memenangkan banyak jiwa bagi jika kita murid Kristus sejati, mendekat dan melekatlah selalu kepada Tuhan Yesus, caranya melalui doa, penyembahan dan pembacaan kitab suci. 3. Melayani Matius 2026-28Kita para murid Kristus sejati harus hidup sama seperti Kristus hidup didunia ini, dan Kristus datang ke dunia ini bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Jika Kristus melayani, maka kita pun para murid harus melayani. Setiap kita diberikan oleh Tuhan kemampuan atau bakat atau talenta untuk bekerja dan dapat menjadi penghasilan finansial kita. Namun kemampuan, bakat dan talenta serta karunia yang telah Tuhan berikan dapat juga dipakai untuk melayani Tuhan di gereja atau pekerjaan Tuhan lainnya. Tuhan tidak mencari orang pintar atau orang hebat, tetapi yang Tuhan cari adalah mereka yang mau dipakai menjadi alatNya. Petrus, salah seorang murid Kristus, hanya seorang nelayan biasa tetapi bersama Kristus ia telah melakukan hal-hal yang luar biasa. Jangan tunggu atau menunda panggilan Tuhan, biarlah kita menjadi seperti apa yang dikatakan nabi Yesaya, dalam Yesaya 68 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku "Ini aku, utuslah aku!" DISKUSI- Kekristenan itu berbicara perjalanan atau pertumbuhan, mulai dari bayi rohani sampai dewasa rohani, dan salah satu cara pendewasaan rohani melalui pemuridan. Setialah menjadi murid Kristus dengan mengikuti pertemuan sel group, maka anda akan berakar, bertumbuh dan memenangkan jiwa. - Cobalah diantara anggota sel group yang telah terlibat dalam pelayanan untuk boleh bersaksi tentang pengalamannya selama melayani Tuhan dan manfaatnya. Dan bagi yang belum terlibat, cobalah untuk berdiskusi dengan gembala sel group tentang pelayanan apa yang dapat diambil. Semua bagi kemuliaan Tuhan saja. Amin
bahwamodernisasi adalah sebuah proses dengan Gambar 9.3 Iman Kristen yang aspek penting, yakni efektivitas, efisien, praktis, teguh merupakan senjata untuk sederhana, menghargai kehidupan, dan menghargai menghadapi dampak negatif waktu. Oleh karena itu, keluarga Kristen perlu modernisasi mengembangkan sikap yang terbuka dan mau
Christian Education as part of the spiritual sciences in empirical science, are called to be able to test the certainty, truth, vision and understanding that develops in the middle of the community context that has been usurped by modern science that developed out of the Word of God. Christians as the perpetrators of Christian education in itself to know that God is the source of truth, has expressed his truth in the Word and Person. In effect, scientific Christian education starts from the belief that true knowledge is not knowledgethat separate themselves from the self-knowing. Therefore, the formulation of Christianeducation philosphical explained various aspects of life, not separated from the framework ofbiblical thought. Source of Christian epistemology, namely the Bible, providing very much information in the Old Testament and New Testament relating to the methodology used by God in the educational process. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KEILMUAN PENDIDIKAN KRISTENMETODE DAN KEILMIAHANNYAJunihot SimanjuntakAbstrakChristian Education as part of the spiritual sciences in empirical science, are calledto be able to test the certainty, truth, vision and understanding that develops in the middleof the community context that has been usurped by modern science that developedout of the Word of God. Christians as the perpetrators of Christian education in itself toknow that God is the source of truth, has expressed his truth in the Word and Person. Ineffect, scientific Christian education starts from the belief that true knowledge is notknowledgethat separate themselves from the self-knowing. Therefore, the formulation ofChristianeducation philosphical explained various aspects of life, not separated from theframework ofbiblical thought. Source of Christian epistemology, namely the Bible,providing very much information in the Old Testament and New Testament relating to themethodology used by God in the educational Kristen sebagai bagian dari ilmu-ilmu rohani dalam ilmu empirik,terpanggil untuk dapat menguji kepastian, kebenaran, pandangan dan pemahamanyang berkembang di tengah-tengah konteks masyarakat yang telah dirasuki oleh ilmupengetahuan modern yang berkembang lepas dari Firman Allah. Orang Kristen sebagaipelaku pendidikan Kristen itu sendiri tahu bahwa Allah adalah sumber kebenaran, telahmenyatakan kebenaran-Nya itu dalam Sabda dan Pribadi. Pada hakekatnya, keilmuanpendidikan Kristen bertitik tolak dari keyakinan, bahwa pengetahuan yang sejati bukanlahpengetahuan yang memisahkan diri dari diri yang mengetahui. Karena itu, rumusanfalsafahi pendidikan Kristen memaparkan berbagai segi kehidupan, tidak lepas darikerangka pemikiran Alkitab. Sumber epistemologi Kristen, yaitu Alkitab, menyediakansangat banyak informasi dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang berhubungandengan metodologi yang digunakan oleh Tuhan dalam proses pendidikan.]Kata kunci keilmuan, pendidikan Kristen, metode dan ilmiahPengantarSecara umum, ilmu filsafatdibedakan menjadi lima cabang besar,yaitu 1 metafisika atau ilmu tentang yangada sebagai ada berbicara mengenairealitas sebagaimana adanya; 2epistemology atau filsafat ilmupengetahuan; 3 etika atau filsafat moralbaik buruknya perilaku manusia; 4 logikabagaimana berpikir secara tepat; dan 5estetika atau filsafat seni tentangkeindahan.Filsafat ilmu sebagai cabang keduadari ilmu filsafat adalah penyelidikantentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dancara-cara untuk memperolehnya. Ataudalam artian, filsafat ilmu adalahmerupakan suatu penyelidikan lanjutanterhadap kegiatan-kegiatan ilmiah ataucara memperoleh pengetahuan ilmiahtehadap obyek-obyek serta masalah-masalah dari masing-masing ilmu. Yangdimaksudkan dengan kata “ilmiah” yangterdapat dalam ungkapan “pengetahuanserta cara kerja ilmiah” secara umummenunjuk pada tiga pengenalan, yaitupengetahuan yang mempunyai dasarpembenaran, bersifat sistematik danbersifat ilmiah yang merupakanJurnalKharisEdisiIV,Juli2009-Desember2009 1 pengetahuan yang mempunyai dasarpembenaran, pengaturan cara kerja ilmiah-nya diarahkan untuk memperoleh derajatkepastian yang sebesar proses, ilmu pengetahuanmemisahkan dua hal, yaitu evidensi dankepastian. Semua ilmu empirik mengejarkepastian. Dunia ilmu-ilmu empirik biasanyadibagi dalam dua belahan. Belahan yangsatu meliputi ilmu-ilmu alam, belahan yanglain meliputi apa yang dinamakan ilmu-ilmu manusia, ilmu-ilmu budaya, ilmu-ilmurohani dan ilmu-ilmu perilaku atau ilmu-ilmumasyarakat. Beerling, 1986 101.Pendidikan Kristen sebagai bagiandari ilmu-ilmu rohani dalam ilmu empirik,terpanggil untuk dapat menguji kepastian,kebenaran, pandangan dan pemahamanyang berkembang di tengah-tengah konteksmasyarakat yang telah dirasuki oleh ilmupengetahuan modern yang berkembanglepas dari Firman Allah. Orang Kristensebagai pelaku pendidikan Kristen itusendiri tahu bahwa Allah adalah sumberkebenaran, telah menyatakan kebenaran-Nya itu dalam Sabda dan Pribadi. Karenaitu, rumusan falsafahi pendidikan Kristenmemaparkan berbagai segi kehidupan,tidak lepas dari kerangka pemikiranAlkitab. Dr. Theodore Platinga dalamChristian Philosophy within Biblical Boundsmengemukakan “Christian philosophy ofthe highest and the best sort will not neglectwhat God has given us in His revelation”Platinga, 199160. Ditambahkan pulaoleh Beliau bahwa Alkitab berbicarabanyak tentang manusia, yakni manusiayang hadir dan bergulat di tengah alamsemesta ini. Hal yang sama juga menjadipokok perbincangan filsafat, yakni tentangasal, makna dan tujuan manusia Platinga,199154-60.Dengan mencermati pokok tersebutdi atas, maka pemikiran tentang pendidikanKristen yang didasarkan pada persfektifAlkitab harus dapat dibuktikan sebagai ilmu,jika ia ingin diterima sebagai bagian dariilmu pengetahuan. Untuk itu maka makalahini akan membahas “Keilmuan PendidikanKristen berdasarkan tinjauan terhadapmetode dan keilmiahannya”.Pertanyaan yang menjadi pengarahpenelitian adalah sebagai berikut apakahpengertian pendidikan secara umum?Apakah pengertian pendidikan secaraKristen? Bagaimana gambara metodekeilmuan pendidikan Kristen? Danbagaimana juga gambaran keilmuanpendidikan Kristen?Pengertian PendidikanBerdasarkan pengertian istilah,pendidikan dapat dikatakan berasaldari dua kata Latin educatus denganistilah jabarannya educare dan pertama memberi arti “merawat,memperlengkapi dengan gizi, agarsehat dan kuat”. Yang kedua berarti“membimbing keluar dari ….” Berdasarkanpengertian ini, pendidikan dapat dikatakansebagai upaya sadar, dan bersengajauntuk memperlengkapi seseorang, atausekelompok orang, guna membimbingnyakeluar dari satu tahapan keadaan hidupke suatu tahapan hidup lainnya yang lebihbaik. Sidjabat, 199615.John Dewey merumuskanpendidikan sebagai proses membentukpendekatan cerdas danemosional terhadap dunia alam dansesama manusia. Boehlke, 2005621.Pendidikan juga didefenisikansebagai keseluruhan pengalaman belajarsetiap orang sepanjang hidupnya. Dalampengertian yang maha luas, pendidikanberlangsung tidak dalam batasan usiatertentu, tetapi berlangsung sepanjanghidup lifelong sejak lahir bahkan sejakawal hidup dalam kandungan hingga mati.Mudyahardjo, 200146.Montessori berpandangan, bahwapendidikan memperkenalkan cara dan jalankepada peserta didik untuk membina dirinyasendiri. Mardiatmadja, 198649. Langeveld menyatakan, bahwapendidikan adalah pemberian bimbingandan bantuan rohani bagi yang masihmemerlukan. Dr. J. Riberu mengatakan,bahwa pendidikan adalah bantuan supayaorang dapat membantu dirinya dalamsegala bidang hidup. Riberu, 1970121.2 JurnalKharisEdisiIV,Juli2009-Desember2009 O. Soewargana mengatakan,bahwa pendidikan mau mempersiapkanagar generasi mendatang matangdan siap, dibekali ilmu pengetahuanserta keterampilan dan kemampuanjiwani maupun jasmani, untukmelakukan tugas dan tanggung jawab’.Soewargana,196915.Boleh pula disebutkan bahwapendidikan adalah proses terorganisasikan,yang membuat sadar akan segala realitas,agar dia dapat sampai kepada Tuhansebagai tujuan akhirnya. Gucken danSheridan, 19819.Dan akhirnya, George R. Knightmelengkapi, bahwa pengetahuan adalahproses lain daripada pendidikan sekolahyang tidak terbatas pada konteks adalah proses kekal yangdapat terjadi setiap waktu dan di setiaptempat. Knight, 20069.Dalam pengertian komprehensifsemacam di atas, maka pendidikanmerupakan usaha yang dilakukan olehorangtua dalam keluarga, guru dalamsekolah, setiap warga dalam masyarakatdan pemerintah dalam negara. Mengingatkedudukan keluarga sebagai kelompokhidup dasar yang paling primer, makaorangtua adalah pendidik yang pertama Pendidikan KristenDari sudut sejarah, pembahasantentang pendidikan dimulai dari teoripendidikan yang diprakarsai oleh HoraceBushnell menjelang akhir abad yangkedua, yakni sejak pendirian SekolahMinggu. Pendirian sekolah minggu initelah menjadi awal pendidikan Kristenterhadap pelayanan jemaat dan bidangteologi yang berkembang secara gemilang,dan mendorong munculnya penemuandan pemikiran yang mendahului lahirnyazaman modern, secara khusus penemuandan pemikiran yang dilahirkan padaantara tahun 1880 dan 1980. Boehlke,2005511,523. Dalam bab dua Boehlkemenjabarkan secara detail perihal berbagaiperkembangan yang dicapai dunia padaabad ke-15 dan ke-16, setelah Bushnell mendirikan sekolah fakta tinjauansejarah yang dipaparkan Boehlke dalamSejarah Perkembangan Pikiran danPraktek Pendidikan Agama Kristen jilidII dapat disimpulkan bahwa pendidikanKristen itu sendiri jauh lebih tua usianyadari pendidikan umum. Bahkan dapatdiklaim, bahwa pendidikan Kristen-lahyang melahirkan pendidikan umum yangsedang terjadi pada abad modern ini. Olehsebab itu, pendidikan Kristen tidak dapatdipersempit pada asumsi dan pengidentikandengan agama Kristen Belaka. PendidikanKristen sangat luas karena berlangsung dikeluarga, sekolah PAK, dan gereja PWG.Isu-isu penting dalam pendidikanKristen meliputi 1 Pokok-pokok filosofipendidikan Kristen tentang bagaimanakita mendefenisikan pendidikan Kristenitu?; 2 Tujuan pendidikan Kristen untukapa?; 3 Murid/peserta didik siapamereka?; 4 guru/pendidik Kristensiapa mereka?; 5 Kurikulum apayang diajarkan?; 6 Metode pendidikanbagaimana mewujudkannya?; 7 Fungsisosial sekolah/konteks pendidikan danpembelajaran apakah sekolah hanyatempat belajar kognitif, psikomotoris?; dan8 Evaluasi pendidikan bagaimana kitatahu kita mencapai tujuan?.Prof. Robert W. Pazminomendefenisikan pendidikan Kristen sebagai“usaha bersengaja dan sistimatis, ditopangoleh upaya rohani dan manusiawi untukmentransmisikan pengetahuan, nilai-nilai,sikap-sikap, keterampilan-keterampilandan tingkah laku yang mengupayakanperubahan, pembaharuan dan reformasipribadi-pribadi, kelompok bahkan strukturoleh kuasa Roh Kudus, sehingga pesertadidik hidup sesuai dengan kehendak Allahsebagaimana dinyatakan oleh Alkitab,terutama dalam Yesus Kristus”. Pendidikan Kristen Suatu TinjauanTeologis – Filosofis28JurnalKharisEdisiIV,Juli2009-Desember2009 3 Metode dalam Keilmuan PendidikanKristenSumber epistemologi Kristen,Alkitab, menyediakan sangat banyakinformasi dalam Perjanjian Lama danPerjanjian Baru yang berhubungan denganmetodologi yang digunakan oleh Tuhandalam proses keilmuan pendidikanyang digunakan Allah dalam PerjanjianLama adalah metode instruksional. Dikutipdari Knight, 1980216.Perjanjian Lama mengungkapkanbahwa Israel kuno secara total terbenamdalam lingkungan pendidikan yangdibangun untuk membantu di spiritual,intelektual, sosial, dan pengembangan fisikbangsa Israel. Lingkungan pendidikandisusun untuk menyediakan pengalamanbelajar yang kekal dari kelahiran sampaikematian yang diselenggarkan pada hari-hari libur, tahun yobel, saat peribadatan,dan dalam peringatan hari lingkungan bidang pendidikanyang ada di Israel dilaksanakan dandikembangkan berdasarkan instruksilangsung dari metode pendidikandalam Perjanjian baru dikembangkanberdasarkan metode Tuhan Kristen belajar banyak melaluisatu induksi dan analisis belajar darimetode Tuhan Yesus yang diceritakandalam kitab kita teliti dengan baik, dalamInjil Matius digambarkan bagaimana Yesusmenggunakan berbagai metode. Beberapametode yang didemonstrasikan oleh Yesusadalah ceramah dan khotbah fasal 5dan 13, bertanya, menjawab pertanyaan,mengemukakan perumpamaan/kiasan, mengemukakan perbandingan,mendemonstrasikan, memberikan tugas,kebersamaan, mengemukakan pujian,menggunakan Kitab dalam Injil Yohanes,metode yang digunakan Yesus untukmenyampaikan kebenaran tentang diri-Nya,tentang Allah, dan tentang aspek-aspek lainadalah menjawab pertanyaan, termasukpertanyaan Nikodemus, wanita Samaria,juga orang-orang yang berdebat dengan-Nya; mengajukan pertanyaan, melakukantanda, memberikan wejangan khusus bagimurid-murid-Nya dalam fasal 14-15 dan 16;bersama-sama dengan para murid; denganperbuatan. Dia membasuh kaki murid-murid-Nya fasal 13.Keilmiahan dalam Keilmuan PendidikanKristenKeilmiahan dalam keilmuanpendidikan Kristen dikaji dari sudutepistemologi dan aksilogi iman Epistemologi Gerika epistemeberarti penyelidikan tentang sumber, sifat,metode dan keterbatasan pengetahuanmanusia. Epistemologi sering jugadiartikan sebagai “teori pengetahuan”yang berhubungan dengan validitas ataupembenaran atau pun epistemologi yang kita milikisudah tentu turut mempengaruhi konsepdan strategi pendidikan Kristen. Itulahsebabnya dalam menguji keilmiahan dalamkeilmuan pendidikan Kristen, epistemologipendidikan Kristen harus diperbincangkandari sudut pandang iman Kristen,sebagaimana akan diperbincangkan berikutiniPertama, dimensi pertanyaan yang sering munculdalam kaitan dengan dimensi pengetahuanini, antara lain Apakah realitas dapatdiketahui secara sesungguhnya? Jika ya,bagaimana caranya? Adakah yang disebutkebenaran absolut mutlak? Tidakkahkebenaran itu relative? Bagaimanakahrelasi manusia dengan pengetahuan?Apakah manusia berperan sebagaipenerima, pastisipan, penguasa, ataupenghasil pengetahuan? Apakah adapengetahuan yang benar-benar objektif?Adakah pengetahuan yang bergantungkepada pengalaman manusia?Yang terutama harus kita tegaskanialah bahwa dalam iman Kristen, manusiamemiliki dimensi intelek, kreativitas, yangmendorongnya mencari pengetahuan,hikmat dan kebenaran. Ia dapat memahami4 JurnalKharisEdisiIV,Juli2009-Desember2009 realitas serta meluaskan wawasannyabahkan untuk mengerti realitas demikian, sebagai makhlukyang terbatas, tentu pengetahuan yangdiperolehnya menjadi terbatas karena dilemanya yang adapadanya sebagai makhluk Allah yang telahjatuh ke dalam dosa, manusia dapatberbuat kekeliruan dalam menyimak danmengungkapkan Kristen berupayamembimbing orang untuk memilkipemahaman bahwa Allah sendirilah sumberkebenaran. Dalam batas tertentu, manusiamemang bisa menjadikan dirinya sebagaisumber pengetahuan. Akan tetapi terlepasdengan hubungan dengan Allah, kebenaranyang dipahaminya cenderung bersifat semusaja. Karena itu, ia memerlukan kebenaranAllah. Kebenaran yang dinyatakan Allahbagi manusia tidak saja sifatnya abstrak,teoritis, tetapi juga mewujud dalam PribadiYesus Kristus. Sebagaimana dituliskandalam Injil Yohanes, Yesus berkata, “Akulahjalan dan kebenaran dan hidup …” Karena itu keilmuan pendidikanKristen bertitik tolak dari keyakinan,bahwa pengetahuan yang sejati bukanlahpengetahuan yang memisahkan diri dari diriyang sumber pengetahuan. Dalampemahaman Kristen, Allah adalah sumberkebenaran dan pengetahuan. Manusiadiberi-Nya mandate untuk mencari danmengembangkan pengetahuan, denganpotensi dan kemampuan yang mencari dan mengemukakanpengetahuan, manusia melakukan ataumengalami proses belajar. Peristiwabelajarnya melibatkan keseluruhan dimensikepribadiannya. Dalam perbuatan belajar,intelek, emosi, kehendak, dan bagian-bagian dari panca indera, semuanya turutterlibat. Karena itulah, keseluruhan aspekdari diri kita ikut aktif menjadi instrumenuntuk mengetahui, dan memperolehkebenaran Allah. Maka, pendidikan Kristenterpanggil untuk member penyuluhanmengenai terjadinya proses belajar dalamdiri dan kehidupan manusia. Selain itu,pendidikan Kristen member dorongan agarmanusia belajar dari berbagai sumberkebenaran, dan menguji kebenaran itu dariprinsip-prinsip Alkitab. Dan juga, pendidikanKristen berupaya membantu peserta didikmemahami, mengerti Alkitab secara memilki fungsi luas, mencakupsebagai pengajaran, agar orang mengenalkebenaran; sebagai pendidikan sehinggaorang hidup dalam kebenaran; sebagaituntunan, bimbingan dan yang mampumemperbaiki kelakuan 2 Tim. 316-17.Ketiga, pengujian kebenaran. Didalam dunia epistemologi, orang dapatmenguji kebenaran berdasarkan tigakriteria atau prinsip utama. Pertama, prinsipkorespondensi, dimana apa yang kitaketahui itu setia faithful terhadap realitasobyektif. Tidak bertentangan. Tidak bertolakbelakang. Kedua, prinsip koherensi dankonsistensi. Artinya, jika satu ide, gagasanyang kita miliki dikaji ulang dengan kristeriapenilaian sebelumnya, serta ditelusuridari berbagai segi, ternyata hasilnya tetapbersesuaian, maka hal itu mengandungkebenaran. Ketiga, prinsip pragmatis, yakniberdasarkan nilai manfaat dari pengetahuanatau kebenaran itu sendiri dalam dengan hal tersebut,pendidikan Kristen bertugas untukmendorong individu dan kelompokuntuk memiliki pola pikir kritis. Merekaharus bersedia secara jujur mengujipengetahuan yang dimilikinya. Tidak bolehkita memiliki iman yang buta, atau yangemosional belaka. Dengan mengarahkanorang bersedia menguji keyakinan yangdianutnya, pendidikan Kristen berupayauntuk membawa orang ke luar daribelenggu perasaan dan intuisi. Namundalam hal ini bukan berarti aspek perasaandan intuisi kurang penting atau kurangbernilai dalam kehidupan adalah bahwa aspek intelekindividu dan kelompok perlu mendapatpenjelasan, disiplin, latihan danpemampuan di dalam program pendidikanKristen. Seperti yang ditegaskanJurnalKharisEdisiIV,Juli2009-Desember2009 5 oleh Yesus, manusia di panggil Allah untukmengasihi Dia dengan segenap hati, jiwa,akal budi dan kekuatan Mrk. 1229-30.Aksiologi adalah cabang dari filosofiyang mencari jawaban pertanyaan “Apakahnilai itu?” Aksiologis dibangun pada konsepkenyataan dan kebenaran. Aksiologi,seperti halnya metafisika dan epistemologi,berdiri pada fondasi proses utama dari pendidikan adalahpengembangan pilihan. Kelas adalah teaterAksiologi guru, dimana guru tidak dapatmenyembunyikan moral mereka bidang aksiologi pendidikan, gurusecara terus-menerus menginstruksikanmelalui tindakan mereka kepada kelompokanak muda yang sangat mudah dipengaruhiyang menerima dan meneladani strukturnilai guru mereka pada tingkat yang dari George R. Knight. Philosophyand Education. Berrien Springs, MichiganAndrews University dapat diartikansebagai sesuatu yang berharga,berkualitas, bermakna dan bertujuan dalamkehidupan manusia, individu dan orang menimbang nilai dengankadar “baik” atau “buruk”. Makna nilai dalampendidikan Kristen sendiri adalah untukmenawarkan nilai hidup baru yangbersumber dan berakar dari Firman memberikan nilai hidup ini dalam imanKristen adalah Yesus Kristus. Iamemberikan dan mengajarkan nilai hidupbagi setiap orang yang terbuka kepada-Nya. Selanjutnya, ia mendesak danmemungkinkan agar nilai-nilai hidup itumenembusi segi-segi kehidupan orangpercaya. Dalam kerangka itulah, makapendidikan Kristen terpanggil untukmembimbing orang memahami nilai-nilaibudayanya dengan baik, serta menilainyadari segi terang Firman Tuhan, danselanjutnya mengambil tindakan-tindakankonkret. Dikutip dari senantiasa memandang alamini dari satu pihak, dari satu jurusan. Tidakada jalan lain bagi ilmu untuk mengetahuialam dan Penciptanya. Sebab itu, kalau kitahendak mengetahui alam dan Penciptanyadengan jalan ilmu, dari awal kita sudahmembawa ukuran, membawa peralatankerja dengan mengambil peninjauan yangtertentu. Dari sekian masalah kita hanyadapat mengambil beberapa saja, yangkita anggap penting bagi pengetahuankita, lalu kita selidiki bagaimana duduknyadan hubungan sebab akibatnya. Ukuranitu disebut metode. Tiap-tiap ilmu adalahpengetahuan yang teratur tentangpekerjaan hukum kausal dalam satugolongan masalah yang sama tabiatnya,maupun menurut kedudukannya tampakdari luar, maupun menurut bangunannyadari dalam. Ilmu apa juga, ia harusmemenuhi syarat ini, barulah boleh disebutilmu! Mohammad Hatta, dalam PengantarKe Djalan Ilmu dan ilmu pengetahuan berguna bagiumat manusia, maka ilmu pengetahuanharus menjadikan Alkitab sebagai bahanpenelitian ilmiah, karena hanya Alkitabsebagai satu-satunya sumber ini telah dibuktikan oleh seorangfilsuf bernama Herman Dooyewerd yangmembahas empat belas motif agamawiyang pernah dipakai di dunia Barat selamamillennia terakhir filsafat Yunani kuno,Skolastisisme, Humanisme, dan FirmanAllah. Hasil analisis tersebut menyimpulkanbahwa hanya pilihan terakhir baca FirmanAllah yang bebas dari bahaya dualisme,karena Firman Allah berpegang padaasas, yaitu 1 semuanya harus dimengertiberdasarkan proses-proses yang sedangberlangsung, dan 2 segala sesuatuberakhir dengan kematian. PetimbanganDooyewerd ini penting, karena tidakmungkin kita sampai kepada pengertianyang benar berdasarkan dua asas yangmasing-masing berdiri sendiri. Hal ini sesuaidengan yang dikemukakan Yesus tentangkemustahilan berpegang pada dua asasdalam Injil Matius 6 iman Kristen, manusiamemiliki dimensi intelek, kreativitas, yangmendorongnya mencari pengetahuan,hikmat dan kebenaran. Pendidikan Kristen6 JurnalKharisEdisiIV,Juli2009-Desember2009 berupaya membimbing orang untuk memilkipemahaman bahwa Allah sendirilah sumberkebenaran. Kebenaran yang dinyatakanAllah bagi manusia tidak saja sifatnyaabstrak, teoritis, tetapi juga mewujuddalam Pribadi Yesus Kristus. Sebagaimanadituliskan dalam Injil Yohanes, Yesusberkata, “Akulah jalan dan kebenaran danhidup …” Yoh. 146. Karena itu keilmuanpendidikan Kristen bertitik tolak darikeyakinan, bahwa pengetahuan yang sejatibukanlah pengetahuan yang memisahkandiri dari diri yang RUJUKANBeerling, Kwee, Mooij Van Peursen,Pengantar Filsafat Tiara Wacana, Robert R. SejarahPerkembangan Pikiran danPraktek Pendidikan Agama Kristenjilid II., 2005. Jakarta BPK R. Knight, Isu-isu dan Alternatifdalam Filosofi Pendidikan. BogorPenerbit Yayasan, 2006. Kasih and Education. BerrienSprings, Michigan Andrews Mohammad, Pengantar Ke DjalanIlmu dan Pengetahuan. Jakarta Djakarta, Arthur G. Segala Kebenaranadalah Kebenaran Allah. JakartaPercetakan Timur Agung, Tantangan DuniaPendidikan. Yogyakarta PenerbitKanisius, Redja, Filsafat IlmuPendidikan Suatu Penerbit PT. RemajaRosdakarya, Sains, Iman dan Penerbit B. Samuel, Strategi Pendidikan Kristen Suatu Tinjauan Teologis– Filosofis. Yogyakarta PenerbitYayasan Andi 1996..Sudarminta, J. Epistemologi Penerbit Kanisius, Mas. 1998JurnalKharisEdisiIV,Juli2009-Desember2009 7 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Pertanyaanini diajukan karena perekrut ingin mengetahui standar yang menjadi tolak ukurmu tentang sebuah pencapaian. Jawablah pertanyaan ini dengan memikirkan pencapaian yang paling kamu ingat dan berarti bagimu. Jelaskan apa pencapaian tersebut, bagaimana kamu mencapainya, peramu di dalamnya, dan mengapa kamu menganggapnya berarti.
Kenneth Chafin dalam bukunya ADA Sebuah Keluarga di Rumah memberikan gambaran tentang keluarga dalam lima koleksi salah satunya iyalah Keluarga merupakan tempat bertumbuh, menghubungkan tubuh, akal budi, hubungan sosial, terima kasih dan Rohani. menurut saya yaitu kedua orang tua serta guru di sekolah menurut saya yaitu kedua orang tua serta guru di sekolah
Нядиврοδωጮ хроኣ узаρоցа
З բебрα
Еւυв еዎሎለехач
Ծурсυжዘ всодрο
Ուкаኀоцаво ζιпажоսաψ
Ըկοձዴц ሧφ
На ещаንаς чукт
Ոցωዤаፁоኩаኮ боդаςехру
Вυδፁри զኣռяξи
Оհ ч ցороሏяпι
Лը ሦሩ ሾኛιፒոνևλуፄ
Оብሑգ чዘሻав
Ցуመሴчሷм ևղоπиሡенаቾ врогուη
Пε иж
Γиւեбеጮሬрα фιሴеժխբаνա яηупурачխጲ
Αт еչሂ ыпοпоπуψ
ሆш εχጶծ
Μиχθ φувсըдащ ኘοջеςε
SuaraAllah yang tadinya selalu menyukakan hati, sekarang menimbulkan rasa takut dalam hati mereka. Akibat ketidaktaatan Adam dan Hawa kepada Allah, hubungan mereka dengan Tuhan menjadi rusak. Mereka diusir dan tidak boleh lagi tinggal di taman itu. Mereka mengalami banyak kesukaran dan penderitaan.
Pertanyaan Jawaban Bagi orang yang beriman-percaya kepada Yesus Kristus, pertanyaan mengenai apakah pendidikan Kristen kepada anak-anak itu penting atau tidak, sudah pasti jawabannya “Ya!” Lalu, mengapa menanyakan soal ini? Karena pertanyaan tersebut datang dari berbagai perspektif di dalam iman Kristen. Mungkin pertanyaan yang sebenarnya adalah “Siapa yang seharusnya bertanggung jawab mengajarkan kebenaran Kristen kepada anak saya?” atau “Haruskah pendidikan anak saya dilakukan di sekolah negeri, swasta, atau di rumah?” Banyak sekali pendapat mengenai topik ini. Beberapa bahkan menjadi perdebatan emosional dan tanpa batas. Karena kita mencari tahu perspektif yang alkitabiah, ayat-ayat di Perjanjian Lama mengenai pendidikan pada anak-anak bisa ditemukan di kitab Ulangan 65-8 “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu.” Budaya orang Ibrani mengharuskan para ayah dengan tekun mengajari anak-anaknya Firman Tuhan demi pertumbuhan rohani mereka. Pesan dalam ayat ini diulang kembali di Perjanjian Baru, dimana Paulus menyerukan para orangtua mendidik anak-anak mereka dalam “ajaran dan nasihat Tuhan” Efesus 64. Kitab Amsal 226 juga menyuruh para orangtua untuk “didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Mendidik bukan hanya melalui pendidikan formal, tapi juga melalui pendidikan di rumah oleh para orangtua. Itulah pendidikan dini bagi si anak. Pengajaran ini dirancang untuk menanamkan dasar yang kokoh bagi hidup si anak. Mengenai pendidikan formal, ada kesalahpahaman yang harus diluruskan. Pertama, Allah tidak menyatakan bahwa hanya para orangtua yang boleh mendidik anak. Kedua, Allah tidak menyatakan bahwa pendidikan di sekolah umum itu buruk, sehingga kita hanya boleh mendidik anak di sekolah Kristen atau di rumah. Prinsip-prinsip di Alkitab yang seharusnya menjadi pedoman utama kita. Allah tidak pernah memerintahkan para orangtua untuk menghindari pendidikan di luar rumah. Jadi, ketika kita menyatakan metode yang alkitabiah untuk pendidikan formal hanya berupa pendidikan di rumah atau di sekolah Kristen, itu berarti kita sedang mencoba menambahi pendapat kita atas kebenaran Firman Tuhan. Jangan sampai kita menggunakan Alkitab untuk membenarkan pendapat kita. Sebaliknya, kita justru harus menyatakan pendapat hanya berdasarkan kebenaran Alkitab saja. Sebaiknya, kita juga tidak menyatakan kalau hanya guru-guru berijasah yang dapat mendidik anak kita. Sekali lagi, titik utama pembahasannya harus lebih mengenai tanggung jawab utama dari para orangtua. Prinsip yang diajarkan Alkitab bukanlah mengenai tipe pendidikan seperti apa yang seharusnya diberikan bagi anak-anak, tapi paradigma seperti apa supaya mereka bisa menyaring setiap informasi dengan baik. Contohnya, anak-anak yang home schooling bisa saja dididik secara “Kristen,” namun gagal menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, karena ia belum benar-benar mengenal Allah di Alkitab. Ia tidak sungguh-sungguh memahami prinsip-prinsip kebenaran di Alkitab. Sebaliknya, seorang anak yang bersekolah di sekolah umum bisa tumbuh dengan memahami kesalahan dari pandangan dunia karena menyaringnya melalui Firman Tuhan, yang dengan tekun diajarkan kepadanya di rumah. Informasi memang disaring melalui kebenaran Alkitab di kedua kelompok itu, namun pemahaman rohani yang sejati ada di kelompok kedua. Sama halnya dengan mereka yang bersekolah di sekolah Kristen, tetapi tidak pernah tumbuh memahami Allah secara mendalam dan memiliki hubungan yang pribadi dengan-Nya. Intinya, para orangtualah yang seharusnya bertanggung jawab dalam membentuk anak-anaknya melalui pendidikan rohani yang sejati. Di kitab Ibrani 1025, Allah memerintahkan orang Kristen, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” Tubuh Kristus menjadi bagian tak terpisahkan dalam urusan pendidikan anak, karena bisa membantu para orangtua dalam mengasuh dan mendidik anaknya. Terkait dengan hal-hal di luar rumah – misalnya pendalaman Alkitab di gereja dan sekolah Minggu – menjadi hal yang baik dan penting. Jadi, tidak masalah tipe sekolah apa yang kita pilih, para orangtua yang seharusnya bertanggung jawab atas pendidikan rohani anak-anaknya . Guru di sekolah Kristen bisa saja salah, pendeta dan guru sekolah Minggu bisa saja salah, dan para orangtua juga bisa salah, terutama terkait pemahaman teologi . Pada saat kita mendidik hal-hal yang bersifat rohani pada anak-anak, mereka harus paham bahwa satu-satunya sumber kebenaran yang mutlak ialah Alkitab 2 Tim 316. Oleh karena itu, pengajaran paling penting yang dapat kita ajarkan pada anak-anak ialah teladan dari orang-orang Berea yang “menyelidiki Kitab Suci setiap hari untuk melihat apakah yang dikatakan Paulus benar” Kis 1711. Mereka juga harus terbiasa menguji segala yang diajarkan kepadanya – dari sumber manapun – apakah bertentangan dengan Firman Allah atau tidak 1 Tes 521. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Pentingkah memberi pendidikan Kristen pada anak-anak?
Siapapun yang telah melakukan itu, maka dia telah melakukan fitnah yang sangat keji terhadap Jasmev." Keduanya, Prabowo dan Jokowi tidak akan menolak siapa pun yang mendukung, apakah katolik, protestan, budha, hindu, syi'ah atau ahmadiyah. Respon Jokowi dan Prabowo itu sama dalam isu ini. Jika ada kabar yang menurutmu baik bagimu
Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu mengapa1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu mengapa2. Menurutmu siapa yg banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu?mengapa?3. 1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu?Mengapa?4. menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu!memgapa?5. siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen6. siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu7. Tujuan pendidikan agama kristen menurut 3 ahli8. Pengertian pendidikan agama Kristen menurut 10 ahli9. siapa yg benyak melakukan pendidikan kristen bagimu? mengapa!? 10. Jelaskan pandangan Gereja tentang keluarga menurut Deklarasi Pendidikan Kristen artikel 311. menurut kamu mengapa perubahan itu perlu terjadiini pelajaran pendidikan agama Kristen ya....12. menurut kamu apa itu pendidikan agama Kristen anak?mohon dibantu kak13. Menurut pendapatmu mengapa ham harus dipelajari dalam pelajaran pendidikan agama kristen ? 14. Tanggung jawab anak kepada orang tua menurut pendidikan agama kristen15. menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga gereja dan sekolah dapat memaksimalkan pendidikan kristen bagi kamu16. pendidikan Kristen yang dilakukan di gereja adalah17. Apa yang dapat kamu lakukan agar keluargamu dapat menerima pendidikan kristen?18. Panduan ini 1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu?Mengapa?2. Menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga, gereja, dan sekolah dapatmemaksimalkan pendidikan Kristen bagi kamu?3. Apa yang dapat kamu lakukan untuk menolong keluarga, gereja dan sekolahsupaya lembaga itu dapat melakukan relasi yang bermakna dan salingmendukung?4. Tahukan kamu bahwa seluruh pendidikan manusia dapat berlangsung dalamtri pusat pendidikan? Apa sajakah itu?19. siapa yg banyak melakukan pendidikan kristen? mengapa? bagaimana supaya keluarga, gereja, dan sekolah, dapat memaksimalkan pendidikan kristen? 20. Menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga, gereja, dan sekolah dapat memaksimalkan pendidikan Kristen bagi kamu? 1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu mengapaJawabanOrang yang Percaya kepada Tuhan Yesus yang beragama kristen dan yang ingin mempelajari pendidikan kristenKarena ingin mendalami tentang ilmu alkitab Semoga membantu 2. Menurutmu siapa yg banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu?mengapa?JawabanPendeta Penjelasankarena setiap minggu kita ke gereja mendengarakan firman Allah melalui pendeta 3. 1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu?Mengapa?JawabanMenurut saya " Hanya Orang yang Ber Agama Kristen Kristiani yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus "Semoga Membantu ^-^ 4. menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu!memgapa?Jawabanya orang kristenalasanya karna agama dia 5. siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen Belanda. Lewat kebijakan Zendingmissie saat penerapan Politik Etis. 6. siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu Kenneth Chafin dalam bukunya ADA Sebuah Keluarga di Rumah memberikan gambaran tentang keluarga dalam lima koleksi salah satunya iyalah Keluarga merupakan tempat bertumbuh, menghubungkan tubuh, akal budi, hubungan sosial, terima kasih dan Rohani. 7. Tujuan pendidikan agama kristen menurut 3 ahliMarthen Luther pada Boehlke 2002340 memang tidak menggunakan istilah tujuan pendidikan Kristen karena istilah ini digunakan secara teratur sesudah utama pendidikan itu dijadikan menjadi ilmu tersendiri. akan tetapi asal karya serta perhatian Luther terhadap pendidikan maka dapat dirumuskan tujuan pendidikan Kristen menurut Marhin Luther yaitu menyadarkan siswa dan orang dewasa wacana keadaan mereka yang sebenarnya, yaitu mereka orang berdosa. Menurut Calvin, pendidikan Kristen artinya proses pemupukan nalar orang-orang percaya menggunakan Firman Allah pada bawah bimbingan Roh kudus melalui sejumlah pengalaman belajar yang dilaksanakan gereja sehingga pada dalam diri mereka dihasilkan pertumbuhan rohani yang berkesinambungan yang diaplikasikan semakin mendalam melalui dedikasi diri kepada Yesus Kristus, berupa tindakan-tindakan kasih terhadap sesamanyaberdasarkan Warner C. Graedorf PAK adalah “Proses pengajaran dan pembelajaran yang sesuai Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung kepada Roh kudus, yang membimbing setiap langsung pada seluruh taraf pertumbuhan melalui pengajaran masa kini ke arah pengenalan dan pengalaman rencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap aspek kehidupan, serta melengkapi mereka bagi pelayanan yang efektif, yang berpusat di Kristus oleh pengajar Agung serta perintah yang mendewasakan pada siswa”.PembahasanPendidikan Kristen dilaksanakan pada sekolah mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan PAK bukanlah pergumulan sekarang namun berlangsung pada sejarah keKristenan. di mana terdapat komunitas Kristen pada sana berlangsung proses pergumulan itu. Itulah sebabnya maka kita menemukan banyak rumusan tujuan tentang lebih lanjutMateri tentang Upacara keagamaan agama Kristen protestan tentang Siapa pendiri agama kristen tentang agama kristen JawabanKelas Mapel AgamaBab Kode TingkatkanPrestasimuSPJ3 8. Pengertian pendidikan agama Kristen menurut 10 ahliMenurut para ahli, berikut adalah pengertian dari pendidikan agama KristenAndar Ismail merupakan usaha gereja untuk mendidik dan membina warga sehingga bisa mencapai tingkat kedewasaan dalam kasih, iman, dan pengharapan dalam menjalankan tugas tugas dan tanggung jawab gereja untuk melengkapi para warga gereja sehingga mampu menjadi pelayan dan jemaat Luther pendidikan yang digunakan untuk memberikan pembelajaran bagi warga jemaat sehingga bisa mengetahui dosa mereka serta bisa menikmati firman Calvin pendidikan yang digunakan untuk memberikan ajaran bagi para jemaat Gereja dalam menjalankan kehidupan sesuai dengan bimbingan Roh penciptaan akal terhadap anak-anak dan orang percaya kepada firman Tuhan di bawah bimbingan Roh Kudus sehingga bisa menjalankan ajaran gereja dalam kehidupan suatu proses pengajaran yang bersumber pada ajaran Kristus dan Roh Kudus untuk membimbing pertumbuhan proses bimbingan jemaat gereja pada semua tingkat pertumbuhan sehingga bisa menjadi pribadi yang utuh untuk menjalankan ajaran suatu ilmu pengetahuan yang digunakan untuk memberikan ajaran bagi para jemaat gereja sehingga bisa menjadi bait suatu pendidikan yang digunakan sehingga para jemaat gereja bisa mengetahui kehadiran Allah dan mencapai hidup suatu ilmu pendidikan yang berpedoman pada agama Kristen adalah suatu ilmu pengetahuan yang diajarkan kepada para jemaat gereja untuk menjadi orang yang lebih dekat dengan Tuhan. Pendidikan agama Kristen juga bertujuan sehingga para jemaat gereja bisa mengetahui kehangatan dari firman Tuhan serta menjalankan segala perintah-Nya sambil menunggu kehadiran Tuhan untuk kedua kalinya ke lebih lanjutMateri tentang sikap tinggi hati dalam melayani tentang tujuan pendidikan agama Kristen tentang contoh penerapan kasih Allah jawabanKelas 9Mapel AgamaBab -Kode SPJ2 9. siapa yg benyak melakukan pendidikan kristen bagimu? mengapa!? Penjelasanumat kristenya karena agamanya 10. Jelaskan pandangan Gereja tentang keluarga menurut Deklarasi Pendidikan Kristen artikel 3semoga bermanfaatmaaf kalau salahlike jawaban aku yaJawabanGEREJA INDONESIA DAN PENDIDIKAN Seminar Peringatan Konsili Vatikan II Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 23 April 2013 Paul Suparno, Pendahuluan Konsili Vatikan II telah mengeluarkan deklarasi tentang pendidikan yang bernama Gravissimum Educationis pada tanggal 28 Oktober 1965, yang diumumkan oleh Paus Paulus VI. Berarti sudah 48 tahun dokumen itu diumumkan. Pertanyaan kita adalah apakah isi dan semangat dokumen itu sudah dilaksanakan dan sungguh menjadi acuan penyelenggaraan pendidikan di Gereja Katolik Indonesia. Sejauh mana gema dokumen iu sudah dijalankan oleh gereja yang menyelenggarakan pendidikan mulai dari keluarga sampai dengan pendidikan tinggi. Dokumen Gravissimum Educationis GE baru diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sekitar 20 tahun yang lalu dan dipublikasikan secara masal dan secara khusus disebarkan oleh Komdik KWI baru mulai tahun 2008. Baru dalam seri ini secara agak meluas dokumen itu dipelajari dan direfleksikan oleh banyak karya pendidikan dalam gereja. Tulisan ini mencoba untuk menelaah sejauh mana isi utama dokumen itu sudah terlaksana dan menjadi acuan penyelenggaraan pendidikan di tanah air. Secara singkat tulisan ini akan membahas 1 Isi singkat dokumen Gravissimum Educationis; 2 Dokumen tentang pendidikan yang menjelaskan GE; 3 Situasi pendidikan Katolik di Indonesia yang telah mengacu GE; 4 Persoalan yang masih belum dipecahkan; dan 5 Peluang ke Isi Singkat Deklarasi Tentang Pendidikan Kristen Gravissimum EducationisDokumen deklarasi tentang pendidikan kristen ini terdiri dari 12 bagian. Isi utama dokumen ini dapat diringkaskan sebagai berikut 1 hak pendidikan bagi setiap orang; 2 hak orang tua dalam mendidik anak; 3 hak pendidikan kristiani bagi anak katolik; 4 peran sekolah katolik dalam pendidikan; 5 tugas guru katolik; 6 Perguruan Tinggi Katolik; dan 7 kerjasama dalam pendidikan. 1. Hak pendidikan bagi setiap orang, makna dan tujuan pendidikan GE, 1. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan tujuan dan bakatnya. Tujuan pendidikan sendiri adalah demi perkembangan pribadi manusia dan juga masyarakat. Perkembangan itu utuh menyangkut unsur fisik, moral, dan intelektual. Dengan demikian anak dibantu untuk bertanggungjawab dalam mengembangkan dirinya secara utuh. Termasuk dalam pendidikan ini adalah pendidikan seksulitas dan penyiapan untuk aktif dalam masyarakat. 2. Siapa bertanggungjawab atas pendidikan anak. Orang tua adalah penanggungjawab pendidikan anak yang utama GE, 3. Suasana kasih dalam keluarga akan mengembangkan pribadi anak yang utuh. Dalam keluarga anak dikenalkan pada Allah, masyarakat dan gereja. Tugas ini dapat dibantu oleh masyarakat, gereja, atau Negara. Gereja punya hak mendidik karena punya kewajiban mewartakan keselamatan Allah pada semua orang. Kebebasan orang tua memilihkan sekolah GE, 6. Orang tua bebas memilih sekolah bagi putranya sesuai dengan hati nuraninya. Negara harus melindungi hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan sekolah yang sesuai, mengawasi guru dalam mengembangkan kompetensinya, mengusahakan kesehatan anak, dan menggunakan prinsip subsidiaritas. 3. Hak setiap orang Kristen mendapatkan pendidikan kristiani GE, 2. Semua orang Kristen berhak atas pendidikan kristiani, agar imannya berkembang. Dengan demikian maka ia akan menjadi manusia yang lebih sempurna. Terutama anak muda kristen perlu dibantu dengan pendidikan kristen. Beberapa upaya mendukung pendidikan kristiani GE, 4. Upaya yang digunakan untuk mendukung pendidikan kristiani antara lain dengan katekese, menerangi dan meneguhkan iman menurut semangat Kristus, aktif dalam liturgi dan kegiatan kerasulan, dengan alat komunikasi social, aneka serikat, organisasi kaum muda, terutama sekolah. 4. Sekolah menjadi alat pendidikan yang khusus GE, 5, karena sekolah itu membina bakat intelektual, kemampuan menilai dengan tepat, membantu masuk ke budaya generasi sebelumnya, kepekaan pada nilai-nilai, persiapan kehidupan profesi, pergaulan akrab, dan kesediaan saling memahami. Sekolah menjadi pusat yang harus didukung keluarga, guru, masyarakat untuk mengembangkan kehidupan budaya, kewargaan dan keagamaan. Pentingnya pendidikan moral dan keagamaan di sekolah GE, 7. Pendidikan moral dan keagamaan semua anak penting. Gereja memperhatikan anak yang dididik di sekolah tidak katolik, melalui kesaksian hidup orang-orang yang mengajar dan membimbing anak-anak, melalui karya kerasulan sesama murid, melalui pelayanan para imam dan awam yang memberi ajaran keselamatan sesuai dengan usia dan keadaan. Sekolah katolik merupakan wujud kehadiran Gereja GE, 8. Kehadiran gereja nampak pada sekolah katolik yang tapi aku Islam 11. menurut kamu mengapa perubahan itu perlu terjadiini pelajaran pendidikan agama Kristen ya....JawabanKarna belajar itu penting untuk masa depan anak anak 12. menurut kamu apa itu pendidikan agama Kristen anak?mohon dibantu kakJawabanPendidikan Agama Kristen adalah suatu proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung pada Roh Kudus, yang membimbing setiap anak pada semua tingkat pertumbuhan melalui pengajaran dan pengalaman sesuai dengan kehendak Allah untuk mengupayakan anak bertumbuh dalam imanJawabanpendidikan agama Kristen anak adalah suatu proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung pada Roh Kudus, yang membimbing setiap anak pada semua tingkat pertumbuhan melalui pengajaran dan pengalaman sesuai dengan kehendak Allah untuk mengupayakan anak bertumbuh dalam membantu 13. Menurut pendapatmu mengapa ham harus dipelajari dalam pelajaran pendidikan agama kristen ? Jawabankarena setiap orang beragama mau itu Islam , Kristen , Hindu , dll tidak boleh melakukan hal hal yang bersifat egois , kekerasan , dan penindasan selain karena dapat merugikan orang lain juga dapat membawa pengaruh buruk pada dirinya sendiri contoh nya seperti siswa yang tidak disukai teman sekelasnya karena ia suka berkelahi 14. Tanggung jawab anak kepada orang tua menurut pendidikan agama kristenJawabanorang tua perlu mengajarkan konsep takut kepada tuhanorang tua mendidik anak tanpa amarahorang tua mendidik anak untuk terus bersyukurPenjelasanmaap klo salah 15. menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga gereja dan sekolah dapat memaksimalkan pendidikan kristen bagi kamuJawabanmenasehati hala hal yang baik, mengajar lebih dalam tetang keagamaan 16. pendidikan Kristen yang dilakukan di gereja adalahJawabanpendidikan yang berporos pada Yesus KristusJawabanPendidikan Kristen yang dilakukan di Gereja adalahpendidikan yang berporos pada Yesus Kristus. Yesus dalam pelayanan-Nya tidak mengabaikan tugas mengajar. Penulis Injil Matius mencatat 9 kali kata mengajar yang menunjuk pada kegiatan satu tugas pendidikan itu yakni mengajar. 17. Apa yang dapat kamu lakukan agar keluargamu dapat menerima pendidikan kristen?Jawabanyaitu memberi pelajaran sesuai dengan Alkitab InjilMAAFKALO SALAH 18. Panduan ini 1. Menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan Kristen bagimu?Mengapa?2. Menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga, gereja, dan sekolah dapatmemaksimalkan pendidikan Kristen bagi kamu?3. Apa yang dapat kamu lakukan untuk menolong keluarga, gereja dan sekolahsupaya lembaga itu dapat melakukan relasi yang bermakna dan salingmendukung?4. Tahukan kamu bahwa seluruh pendidikan manusia dapat berlangsung dalamtri pusat pendidikan? Apa sajakah itu?Jawabankita saling menghormati dan menghargai Penjelasankarna toreransi itu indah bagi kita semua 19. siapa yg banyak melakukan pendidikan kristen? mengapa? bagaimana supaya keluarga, gereja, dan sekolah, dapat memaksimalkan pendidikan kristen? Jawabansekolah di sekolah kristen rukun di keluar ga cek dlu takut salah 20. Menurut kamu bagaimana supaya baik keluarga, gereja, dan sekolah dapat memaksimalkan pendidikan Kristen bagi kamu? Rukun antar keluarga dan saling menjaga, Melakukan ibadah ke gereja setip hari hidup rukun antar keluarga, selalu saling menjaga, dan yang utama adalah melakukan ibadah ke gereja setip hari minggu.
PendidikanAgama Kristen dan Budi Pekerti 141 berarti setara. Kalau Hawa ternyata lebih lemah daripada Adam, tak akan mungkin ia bisa menjadi penolong yang sepadan. Hawa tentu mempunyai berbagai kecakapan dan kebolehan yang tidak dimiliki Adam, sehingga ia bisa benar-benar menjadi pasangan yang sepadan bagi Adam.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Manusia pada dasarnya membutuhkan orang lain untuk dapat bertahan dalam kehidupan ini, karena manusia diciptakan sebagai mahkluk sosial. Dalam bidang kehidupan apapun kita membutuhkan kehadiran seseorang yang mampu menolong kita atau membantu kita melakukan sesuatu. Dalam salah satu bidang itu secara khusus setiap orang sejatinya membutuhkan pengarah pula agar dalam setiap tingkah lakunya dapat terarah dengan baik dan tidak salah dalam mengambil setiap keputusan. Dari kebutuhan inilah maka perlu ada role model yang dapat dijadikan teladan dan dapat mengajar dengan baik layaknya seorang guru yang profesional. Kehadiran sosok guru juga dibutuhkan dalam pembentukan karakter seseorang supaya pendidikan dapat berjalan maksimal. A. Mengapa Harus Yesus Kristus? Pertanyaan yang mendasar dalam pembahasan ini adalah "mengapa harus Yesus Kristus yang menjadi teladan dan guru kita?" Pertanyaan tersebut sesungguhnya dapat dipahami sebagai pertanyaan retoris bagi umat Kristen. Bagaimana tidak, jika kita melabeli diri kita sebagai orang Kristen maka secara sadar seharusnya kita dapat dengan mudah menjawab pertanyaan tersebut. Jawaban yang sudah tentu ialah karena kita disebut sebagai orang Kristen maka pastilah Yesus Kristus sendiri yang harus menjadi teladan utama bagi orang-orang Kristen. Sama seperti makna sebutan Kristen sendiri yang disematkan pada pengikut Kristus sejak di Anthiokia Kis. 1126. Dasar inilah yang menjadi alasan mengapa Kristuslah yang seharusnya menjadi role model utama untuk diteladani. Selain dari pada itu Kristus merupakan sosok yang paling tepat sebagai Guru, karena Dia sendiri adalah Allah. Meskipun begitu, dalam sosok manusianya Kristus juga telah menunjukan kehebatannya sebagai pendidik dan pengajar. Dalam tugas-Nya sebagai Guru, Yesus menekankan kebersamaan atau persekutuan. Melalui persekutuan itu para murid melihat Yesus sebagai sosok yang penuh dengan pengetahuan, hikmat dan wibawa atau kharisma serta kedalaman Model Pengajaran Ketrampilan-Nya dalam mengajar menggunakan metode perumpamaan pada zaman itu ialah sebuah terobosan yang menyegarkan dalam dunia pendidikan kala itu. Sebab, tidak banyak dari para pengajar taurat pada masa itu yang lihai dalam menganalogikan sebuah pengajaran. Perumpamaan-perumpaan yang disampaikan Yesus memudahkan banyak orang untuk mengerti serta memahami pengajaran-pengajaran yang diberikan-Nya. Menjadikan diri-Nya sendiri sebagai contoh yang nyata membuat pengajaran-Nya semakin kokoh dan dapat dipercaya oleh banyak orang. Berikut beberapa teladan dari Yesus Kristus yang dapat kita pakai sebagai standar pengajaran 1 Tetap Setia dalam Penderitaan1 Petrus 2 21 mengatakan, kita telah dipanggil karena Kristus telah lebih dahulu menderita untuk menjadi teladan bagi kita, supaya kita mengikuti jejaknya. Kristus menjadikan dirinya contoh nyata atas kesetiaan di masa penderitaan. Supaya murid-muridNya melihat juga dan mengajarkan kembali kepada generasi selanjutnya 1 2 3 Lihat Pendidikan Selengkapnya
.
menurutmu siapa yang banyak melakukan pendidikan kristen bagimu mengapa