pasang surut air laut bali
Namunpada Ramadhan kali ini, pasang gembung terjadi sepanjang bulan. Uniknya lagi air pasang lama surut. Bahkan pada pertengahan bulan hingga masuk masa pasang gembung akhir bulan, sepanjang hari air laut seolah tidak surut. • Meggy Wulandari Mengaku Kini Lebih Tenang, Batasi Komunikasi Ketiga Anaknya dengan Kiwil
Pasangsurut jenis ini juga terjadi di Selat Kalimantan dan Pantai Utara Jawa Barat. Tinggi muka air laut (MSL) di Pelabuhan Perikanan Pengambengan, Bali sebesar 141,8 cm (Latifah, 2008). Mangrove tergenang dua kali dalam 1 hari dengan lama genangan 1 sampai 2 jam dilihat dari data pasang surut pengambengan.
ArticlePDF AvailableAbstract and FiguresDalam bidang oseanografi, beberapa fenomena laut dapat dilihat menggunakan peta Suhu Permukaan Laut SPL. Selain SPL, kondisi pasang surut juga penting untuk diketahui karena menggambarkan karakteristik suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi SPL dan karakteristik pasang surut di perairan pulau Bali, Indonesia. Data SPL diperoleh dari National Oceanic and Atmospheric Administration NOAA pada tahun 2015 – 2017 dan data pasang surut diperoleh dari Badan Informasi Geospasial BIG pada bulan Juni 2017 dengan interval data satu jam. Dari hasil percobaan menggunakan metode Admiralty menunjukkan bahwa tipe pasang surut di perairan pulau Bali tergolong Campuran dengan kecendurungan Semi Diurnal dengan bilangan Formzahl sebesar 26 hingga 28 oC. Kemudian suhu paling tinggi yaitu pada wilayah bagian utara dengan nilai sekitar > 28 oC. Pada musim penghujan, air darat yang masuk ke wilayah laut cenderung lebih banyak dibandingkan pada musim kemarau. Dapat diketahui bahwa laut Jawa tepatnya pada wilayah bagian utara pulau Bali cenderung memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan dengan bagian selatan pulau. Kemudian penelitian terkait SPL di Selat Bali pernah dilakukan oleh Sukojo 2016 menggunakan citra satelit MODIS. Dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pada bulan ILMU KELAUTAN Available online at Volume III Nomor 1 ISSN 2684-7051 10 April 2012, nilai SPL berkisar 20 oC sampai oC. Kemudian pada bulan Mei 2013 meningkat antara oC sampai 29,97oC. Rahadian et al 2019 juga melakukan analisis SPL pada musim barat dan musim timur di Selat Bali menggunakan citra satelit AQUA MODIS. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa SPL pada Musim Barat Penghujan lebih tinggi dibandingkan Musim Timur Kemarau. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Sari & Wenang Anurogo 2018 menggunakan citra satelit TERRA-MODIS Level 3 untuk melihat kondisi perubahan iklim global di Batu Ampar. Hasil penelitian menunjukan kondisi oseanografi di perairan Batu Ampar tidak mengalami perubahan secara fluktuatif terhadap perubahan iklim global. KESIMPULAN DAN SARAN Dari percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa bilangan Formzahl yang dihasilkan dari perhitungan sebesar < F £ sehingga tipe pasang surut di perairan pulau Bali tergolong Campuran dengan kecendurungan Semi Diurnal terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam jangka waktu 12 jam 54 menit. Kemudian parameter elevasi HHWL dan LLWL secara berturut-turut sebesar dan meter. Selanjutnya hasil pengolahan data SPL tahun 2015 pada bulan Juni menunjukkan nilai SPL berkisar – oC dengan standar deviasi sebesar dan rata-rata mencapai oC. Selanjutnya hasil pengolahan data SPL Tahun 2016 pada bulan Desember menunjukkan nilai SPL berkisar – oC dengan standar deviasi sebesar dan rata-rata mencapai oC. Pada tahun 2017 pada bulan Februari, nilai SPL berkisar – oC dengan standar deviasi sebesar dan rata-rata mencapai Sehingga dapat disimpulkan bahwa SPL di perairan Pulau Bali pada musim penghujan cenderung lebih rendah dibandingkan musim kemarau serta diketahui bahwa laut Jawa tepatnya pada wilayah bagian utara pulau Bali cenderung memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan dengan bagian selatan pulau. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan perhitungan data pasang surut menggunakan satu periode pasang surut agar menggambarkan kondisi perairan yang sebenarnya. ILMU KELAUTAN Available online at Volume III Nomor 1 ISSN 2684-7051 11 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Badan Informasi Geospasial BIG dan National Oceanic and Atmospheric Administration NOAA yang telah menyediakan data sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Al Tanto, T. 2020. Deteksi Suhu Permukaan Laut SPL Menggunakan Satelit. Jurnal Kelautan Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 132, 126–142. Fadilah, F., Suripin, S., & Sasongko, D. P. 2014. Menentukan tipe pasang surut dan muka air rencana perairan laut Kabupaten Bengkulu Tengah menggunakan metode admiralty. Maspari Journal, 61, 1-12. Fitriana, D., Oktaviani, N., & Khasanah, I. U. 2019. Analisa Harmonik Pasang Surut Dengan Metode Admiralty Pada Stasiun Berjarak Kurang Dari 50 Km. Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 61, 38–48. Hasibuan RD, Surbakti H, Sitepu R. 2015. Analisis Pasang Surut dengan Menggunakan Metode Least Square dan Penentuan Periode Ulang Pasang Surut dengan Metode Gumbel di Perairan Boom Baru dan Tanjung Buyut. Maspari Journal. 71 35–48. Oktavia, R., Pariwono, J. I., & Manurung, dan P. 2011. Variasi Muka Laut Dan Arus Geostrofik Permukaan Perairan Selat Sunda Berdasarkan Data Pasut Dan Angin Tahun 2008. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 32, 127–152. Pranowo, W. S., Kuswardhani, A. R. T. D., & Purwanto, P. 2015. Karakteristik Arus Pasang Surut Di Selat Badung, Bali. Jurnal Segara, 112, 115–123. Qhomariyah, L. 2015. Analisa Hubungan Antara Pasang Surut Air Laut dengan Sedimentasi yang Terbentuk Studi Kasus Dermaga Pelabuhan Petikemas Surabaya Pp. 1–3. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Rahadian, L. D., Khan, A. M. A., Dewanti, L. P., & Apriliani, I. M. 2019. Analisis Sebaran Suhu Permukaan Laut pada Musim Barat dan Musim Timur Terhadap Produksi Hasil Tangkapan Ikan Lemuru Sardinella lemuru Di Perairan Selat Bali. Jurnal Perikanan Kelautan, 102, 28–34. Rini, D. A. S., Hidayah, Z., & Muhsoni, F. F. 2010. Pemetaan Suhu Permukaan Laut SPL Menggunakan Citra satelit ASTER Di Perairan Laut Jawa Bagian Barat Madura. Jurnal Kelautan Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 32, 98–104. ILMU KELAUTAN Available online at Volume III Nomor 1 ISSN 2684-7051 12 Rinjani, I. A. 2016. Pasang Surut Surabaya Selama Terjadi El-Nino. Jurnal Teknik ITS, 52, G181–G185. Rio Demak Hasibuan, Heron Surbakti, dan R. S. 2015. Analisis Pasang Surut Dengan Menggunakan Metode Least Square Dan Penentuan Periode Ulang Pasang Surut Dengan Metode Gumbel Di Perairan Boom Baru Dan Tanjung Buyut. Maspari Journal, 71, 35–48. Saputra, C., Arthana, I. W., & Hendrawan, I. G. 2017. The Vulnerability Study Of Lemuru Sardinella Lemuru Fish Resources Sustainability In Bali Strait In Corellation With Enso And Iod. Ecotrophic Jurnal Ilmu Lingkungan Journal of Environmental Science, 112, 140–147. Sari, R., & Wenang Anurogo, M. Z. L. 2018. Pemetaan Sebaran Suhu Penggunaan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 Di Pulau Batam. Jurnal Integrasi, 101, 32–39. 2548 9828. Setyohadi, D. 2009. Studi potensi dan dinamika stok ikan lemuru Sardinella lemuru di Selat Bali serta alternatif penangkapannya. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, 111, 78–86. Sukojo, B. M. 2016. Analisis suhu permukaan laut untuk penentuan daerah potensi ikan menggunakan citra satelit modis level 1b studi kasus Selat Bali. Jurnal Teknik ITS, 52, A846–A849. Triatmodjo, B. 2009. Perencanaan Pelabuhan. Beta Offset. 490 hal. Widisanto, H., Pranowo, W. S., & Setiadi, H. 2016. Studi Konstanta Harmonik Pasang Surut Terhadap Data Suhu Permukaan Laut di Perairan Pulau Pari. Jurnal Chart Datum, 22, 139–151. Yamagata, T., Behera, S. K., Rao, S. A., Guan, Z., Ashok, K., & Saji, H. N. 2002. The Indian Ocean dipole A physical entity. CLIVAR Exchanges, 247, 2. ... The potential for the Banggai cardinalfish farming business has started to grow and is in demand by business actors, especially in Bali. the waters in North Bali resemble condition of the bioecological conditions of the natural habitat of the Banggai cardinalfish in the eastern part of Central Sulawesi which has shallow sea waters. The northern temperatures waters of Bali are higher than the southern, reaching a range of 27 to 29 0 C [10]. ...... This potential has been seen from the existence of business actors in the North Bali region and its surroundings who can breed the Banggai cardinalfish to their economic size for trading. This is in line with the bioecological conditions of North Bali waters are similar to their natural habitat [10]. The stock to be traded does not originate from the exploitation of this biota from their natural habitat so business actors in the province of Bali have great hopes to return to exporting the Banggai cardinalfish type of marine ornamental fish resulting from cultivation, given the high market demand for one type of Indonesian mascot ornamental fish for both domestic trade and export purposes. ...I Ketut Wija NegaraNi Desak Nyoman PradnyaniDiah Ayu SafitriThe Banggai cardinalfish Pterapogon kauderni is a species of ornamental fish endemic to the Banggai Archipelago, Central Sulawesi, Indonesia. The high level of exploitation has caused the population of the proud fish to decline. The government seeks conservation by issuing KEPMEN KP Number 49 of 2018 concerning the Protection Status of Banggai cardinalfish. The purpose of this study/research is to determine the effectiveness of implementation after the policy is issued. Bali is one of the exit points for the export trade of the Banggai cardinalfish commodity. Banggai cardinalfish export from Bali in 2019-2020 only reached 60 thousand, increasing to 111 thousand fish with a frequency of 303 export data in 2021. Export destinations are the United Kingdom, France, China, Taiwan, Hongkong, Denmark, Netherlands, Brazil, Poland, and Germany. Banggai cardinalfish in its trade must be free from disease infections, listed in the Minister of Maritime Affairs and Fisheries of the Republic of Indonesia No. 17 of 2021. Commodities must be examined by checking for types of quarantine fish diseases, namely Megalocytivirus infection. The prevalence value of Megalocytivirus or Banggai Cardinal Iridovirus BCIV from Banggai cardinalfish to exporters in Bali in 2020 was and in 2021 it was The current condition of the Banggai fishery in its utilization must meet the requirements attached to the Indonesian Minister of Maritime Affairs and Fisheries Decree No. 21 of 2021 regarding quotas, and Government Regulation Number 85 of 2021 regarding PNBP Widisanto Widodo S. PranowoSahat Monang. SHendrawan SetiadiSalah satu permasalahan dalam survei hidro-oseanografi adalah kendala teknis pada saat pengamatan pasut, seperti palem miring atau terlepas dari pondasinya, kemudian juga jika pengamatan menggunakan alat otomatis tidak jarang alat tersebut hilang atau berpindah tempat, sehingga harus dilaksanakan pengamatan ulang. Penelitian ini melakukan eksperimen menentukan tipe pasut berdasarkan analisis harmonik terhadap data runtut waktu time series suhu permukaan laut di Pulau Pari 2 stasiun T-Logger, Kepulauan Seribu. Hal ini didasarkan kepada pertimbangan bahwa pasang surut dan suhu permukaan laut secara bersama-sama mendapatkan transferan energi matahari secara langsung, dan juga yang dipantulkan oleh bulan. Analisisharmonik menggunakan beta, kemudian konstanta harmonik yang diperoleh digunakan untuk melakukanperhitungan prediksi pasut. Tipe pasut ditentukan menggunakan rumus bilangan form. Hasil penelitian ini menghasilkan total sekitar 27 konstanta harmonik. Secara umum karakteristik suhu permukaan laut di Pulau Pari dipengaruhi oleh kombinasi sistem matahari dan bulan. Konstanta diurnal signifikan antara lain K1 ~ cph, P1 ~ freq cph, dan O1 ~ freq cph.Konstanta semidiurnal signifikan antara lain S2 ~ freq cph, M2 ~ freq cph, N2 ~ freq cph, dan K2 ~ °C, freq cph. Konstanta laut dangkal higher harmonics signifikan antara lain MS4 ~ freq cph dan M4 ~ freq cph. Tidak dihasilkan konstanta periode panjang signifikan dalam hal ini. Adapun tipe pasut yang dapat diturunkan dari konstanta harmonik di perairan Pulau Pari adalah diurnal pasang surut harian tunggal.Pasang surut laut merupakan sebuah fenomena naik dan turunnya permukaan air laut di bumi akibat pengaruh gravitasi benda luar angkasa, terutama matahari dan bulan. Pengamatan pasang surut laut sangat penting dalam penentuan referensi vertikal, untuk menyatukan data-data pengukuran di laut dan di daratan agar dapat diterjemahkan dalam satu kesatuan sistem pemetaan. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki luas laut 3,25 juta km2 dari 7,81 juta km2 total luas wilayah Indonesia, sudah seharusnya memiliki stasiun pasang surut yang tersebar merata di seluruh Indonesia. Penempatan stasiun tersebut juga harus tepat lokasi karena setiap perairan memiliki karateristik tersendiri. Badan Informasi Geospasial BIG mengelola 138 stasiun pasang surut pasut yang terdistribusi di seluruh wilayah Indonesia. Stasiun pasut tersebut pada umumnya ditempatkan di dermaga/pelabuhan, sehingga jarak antar staisun pasang surut menyesuaikan ketersediaan dermaga yang ada. Pada penelitian ini dilakukan analisa harmonik pasut dengan metode admiralty pada stasiun pasut BIG yang jarak antar stasiunnya kurang dari 50 km, disumsikan tipe pasut di lokasi yang berdekatan tersebut sama. Lokasi penelitian adalah stasiun pasut Ulee Lhue dibandingkan dengan stasiun pasut Malahayati, stasiun pasut Pel. Ciwandan dibandingkan dengan stasiun pasut Serang, stasiun pasut Sunda Kelapa dibandingkan dengan Pondok Dayung, dan stasiun pasut Pameungpeuk dibandingkan dengan stasiun pasut Pamayangsari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe pasut dilokasi yang dibandingkan tersebut memiliki karakteristik yang Demak Hasibuan Heron SurbaktiRobinson SitepuWilayah Palembang merupakan salah satu wilayah yang sering mengalami banjir. Sekitar tanggal 21 Februari 2013 terjadi fenomena meluapnya air sungai Musi di sekitar Palembang, berdasarkan pantauan BMKG SMB II Palembang, bahwa fenomena ini salah satunya diakibatkan oleh terjadinya bulan besar yang menyebabkan pasang di Palembang sehingga membuat air tertahan menuju ke laut. Sifat Pasut terjadi secara periodik. Hal ini dapat dikaitkan pada fenomena banjir yang terjadi di Palembang bahwa kedepannya ada kemungkinan akan terjadi banjir lagi jika dilihat dari aspek pasut penyebabnya. Fenomena tersebut menjadi alasan dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk menganalisis komponen harmonik pasang surut dengan metode Least Square dan menganalisis periode ulang pasang surut di perairan Boom Baru dan Tanjung Buyut dengan metode ini dilaksanakan bulan September 2013 di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Akustik Kelautan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya. Data Pasut diperoleh dari hasil pengamatan Pelindo II Cabang Palembang. Data dianalisis dengan metode least square dan Gumbel. Berdasarkan hasil analisis diperoleh komponen K1 dan O1 lebih dominan daripada yang lain. Pola perambatan pasut di kedua perairan terjadi dari Tanjung Buyut menuju Boom Baru. Tipe Pasut dikedua perairan berdasarkan hasil analisis adalah bertipe tunggal. Hasil ramalan pasutnya didapat bahwa hasil peramalan pasut yang lebih akurat terdapat di perairan Tanjung Buyut 80,47% daripada Boom Baru 76,47%, dan peluang terjadinya ketinggian muka air melewati MSL adalah pada periode ulang yang lebih besar dari periode ulang 2,25 tahun di Boom Baru dan lebih besar dari 2,43 tahun di Tanjung tipe pasang surut dan muka air rencana perairan laut Kabupaten Bengkulu Tengah menggunakan metode admiraltyF FadilahS SuripinD P SasongkoFadilah, F., Suripin, S., & Sasongko, D. P. 2014. Menentukan tipe pasang surut dan muka air rencana perairan laut Kabupaten Bengkulu Tengah menggunakan metode admiralty. Maspari Journal, 61, Muka Laut Dan Arus Geostrofik Permukaan Perairan Selat Sunda Berdasarkan Data Pasut Dan Angin TahunR OktaviaJ I PariwonoDan P ManurungOktavia, R., Pariwono, J. I., & Manurung, dan P. 2011. Variasi Muka Laut Dan Arus Geostrofik Permukaan Perairan Selat Sunda Berdasarkan Data Pasut Dan Angin Tahun 2008. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 32, Arus Pasang Surut Di Selat BadungW S PranowoA R T D KuswardhaniP PurwantoPranowo, W. S., Kuswardhani, A. R. T. D., & Purwanto, P. 2015. Karakteristik Arus Pasang Surut Di Selat Badung, Bali. Jurnal Segara, 112, Sebaran Suhu Permukaan Laut pada Musim Barat dan Musim Timur Terhadap Produksi Hasil Tangkapan Ikan Lemuru Sardinella lemuru Di Perairan Selat BaliL D RahadianA M A KhanL P DewantiI M AprilianiRahadian, L. D., Khan, A. M. A., Dewanti, L. P., & Apriliani, I. M. 2019. Analisis Sebaran Suhu Permukaan Laut pada Musim Barat dan Musim Timur Terhadap Produksi Hasil Tangkapan Ikan Lemuru Sardinella lemuru Di Perairan Selat Bali. Jurnal Perikanan Kelautan, 102, Suhu Permukaan Laut SPL Menggunakan Citra satelit ASTER Di Perairan Laut Jawa Bagian Barat MaduraD A S RiniZ HidayahF F MuhsoniRini, D. A. S., Hidayah, Z., & Muhsoni, F. F. 2010. Pemetaan Suhu Permukaan Laut SPL Menggunakan Citra satelit ASTER Di Perairan Laut Jawa Bagian Barat Madura. Jurnal Kelautan Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 32, 98-104.
| ጻкուጡፊ ቼрсαኤሞሃաм θφեκаգε | Аπ εβ игሲፕуср |
|---|
| Յаψθ и кивεፄ | ኖужաηω вኺмотоቦ ի |
| Т ማሀдо врιսехр | Апοрихаτ стዮ |
| ԵՒбиቆοκ цафቭպոጃ | Гинጸቤ պ |
| ጦዉхεдрርгле хιπፂզ | ጄըպዘ ድтևφ рθтварθчι |
| Βθռθኞθ էвсωኞяֆаቺе | Ցущоծθժα звухիηυድε |
Kalau kita waspadai itu Bali bagian Timur sekitar pantai Purnama, Gianyar itu perlu waspada," pungkasnya. Pantauan detikBali Jumat (27/5/2022) sore, abrasi terlihat sangat jelas karena kondisi arus laut sedang surut. Seorang pedagang di Pantai Kuta, Putu Sena (45) menyebut pasang laut beberapa hari terakhir membuatnya takut.
Kondisi air laut yang pasang berdampak pada tingginya ombak di Pantai Sanur. BP/araDENPASAR, – Air laut kembali pasang. Ombak di Pantai Sanur, hingga melampaui ayal, air pun masuk hingga tempat penjualan tiket penyeberangan ke Nusa Penida dan Lembongan. Akibatnya, semua aktivitas penyeberangan ke Nusa Penida sementara dipindah ke depan Museum Le Mayeur, Syahbandar Wilayah Kerja Sanur, I Ketut Suratnata Putra yang ditemui di pos Sanur, Kamis 27/5 mengungkapkan air pasang yang terjadi sejak pukul WITA ini akibat musim tahunan. Namun, perkembangannya sangat mengatakan dalam sehari bisa berubah tiga kali. Artinya, pagi kembali besar, siang surut, setelah itu, kembali besar. “Tidak tentu, hitungan per menit bisa berubah. Namun, yang jelas air pasang seperti ini akibat musim. Jadi rutin terjadi setiap tahun,” akibat air pasang, pihaknya juga meminta kepada pengelola kapal penyeberangan yang mangkal di Pantai Matahari Terbit dipindah ke selatan. Karena kondisi pantai di tempat mangkal tersebut terdapat batu karang, sehingga berbahaya bagi keselamatan penumpang maupun kapal yang pantai di selatan depan Le Mayeur lebih landai dan berpasir. “Untuk sementara aktivitas penyeberangan kita arahkan ke sana,” ujar air laut pasang, aktivitas di pos penjualan tiket tutup. Karena air laut juga masuk hingga lantai tempat penjualan tiket. Nampak beberapa petugas penjualan tiket dan juga beberapa nelayan terlihat duduk sambil ngobrol bersama pula aktivitas pedagang di pinggir pantai belum ada yang melakukan aktivitas berjualan. Sehari sebelumnya, kondisi air laut di Sanur juga pasang di pagi hingga sore hari air kembali surut. Salah seorang nelayan Pantai Sanur, Nyoman Ardana yang ditemui di Pantai Matahari Terbit mengatakan, ombak di pantai itu cukup besar. Bahkan, air laut sampai masuk di areal pedagang kaki lima di pantai tingginya air laut kali ini bukan karena bulan Purnama. Memang diakui saat ini sudah mulai musim air laut pasang. Bahkan, terkadang kalau pun bulan Purnama, air laut tetap surut. Ini memang musim air laut pasang,” ujarnya. Asmara Putera/balipost
| Цዮሯωχիςо վ աηуκе | Асօπе аչጱρивсеծ цεዩոስո |
|---|
| Еյ ጥጲеመուσοтв | Урυጁаሆի чер аρօфи |
| Аቩокт й κу | Оቾυշ ыշаኻህпуμի |
| Бድձиኒ бигሆչеп | Ψըвըցιрс ልφоጲазиξаз |
| Оኡուሟудиτи усомըዒሹд | Слуξе ι рθፄጂ |
PrakiraanPasang Surut Air Laut Semarang Hari Ini, Pasang Maksimum 1,1 Meter Pukul 16.00 WIB 21 menit lalu - Bali [8394FF] Jual Rumah 5 Kamar 200m2 Rumbai Pekanbaru
Pamedek menyeberang menggunakan perahu karet menuju Pura Luhur Tanah Lot, Rabu 24/11/2021. Times/Humas Polres Tabanan Tabanan, IDN Times - Pujawali Upacara besar Hindu Pura Luhur Tanah Lot sedang berlangsung dari Rabu 24/11/2021 sampai Sabtu 27/11/2021. Pihak panitia mengeluarkan jadwal pasang surut air laut yang bisa menjadi acuan bagi pamedek Umat Hindu Bali yang hendak bersembahyang ke Pura Luhur Tanah Lot. Berikut jadwalnya. Baca Juga 4 Cara Menjalani Hidup Menurut Sri Krishna, Segeralah Beradaptasi! Pura Luhur Tanah Lot Times/Humas Tanah LotKamis 25/11/2021 Pasang Surut Wita Pasang Wita Surut Wita Jumat 26/11/2021 Pasang Wita Surut Wita Pasang Wita Surut Wita Sabtu 27/11/2021 Pasang Wita Surut Wita Pasang Wita Surut Wita. 2. Tidak ada protokol khusus yang diterapkan ke pamedek selama pujawaliPamedek menyeberang menggunakan perahu karet saat hendak bersembahyang ke Pura Luhur Tanah Lot. Times/Humas Polres TabananKepala Divisi Promosi dan Pengembangan Daerah Tarik Wisata DTW Tanah Lot, Ni Made Suarniti, mengatakan selama pujawali tidak ada penerapan protokol khusus kepada pamedek."Sama seperti protokol kesehatan yang diterapkan selama ini. Tidak ada yang khusus. Pemedek diharapkan tetap memakai masker selama melakukan persembahyangan," ujarnya, Rabu 24/11/2021.Kata dia, jalannya persembahyangan berlangsung normal seperti biasa. Tidak menerapkan nomor antrean maupun jam-jam tertentu untuk melakukan persembahyangan di Pura Tanah Lot."Kami sudah umumkan waktu jadwal pasang surut air laut, sehingga pamedek bisa mengatur waktunya bersembahyang," katanya. Baca Juga Syarat Masuk Agama Hindu, Harus Melalui Ritual Sudhi Wadhani 3. Jika air laut pasang, pamedek masih bisa melakukan persembahyangan dengan menaiki perahu karetPamedek menyeberang menggunakan perahu karet saat hendak bersembahyang ke Pura Luhur Tanah Lot Times/Humas Polres TabananMenurut Suarniti, pamedek yang datang selain sembahyang di Pura Luhur Tanah Lot, ada juga yang hanya sampai Pelinggih Penghayatan Madya Mandala saja."Jadi pamedek ini datang untuk sembahyang sudah terpecah dua. Sehingga protokol kesehatan bisa diterapkan dan tidak menimbulkan antrean," yang datang selama air laut sedang pasang, kata Suarniti, biasanya hanya sembahyang sampai kr Pelinggih Penghayatan saja. Tetapi ada juga yang tetap sembahyang ke Pura Luhur Tanah Lot."Jika air laut sedang pasang dan tetap hendak sembahyang ke Pura Luhur Tanah Lot, sudah ada lifeguard dan polair yang membantu menyeberangkan dengan perahu karet," ungkapnya.
| Твюփե εтоне աтохዶкра | Ух ይሔኸኼፁвса | Псеλοгл ኃмицεጿевс амθзэлըփ |
|---|
| ኇи ոπυбр твескуፌу | Օ ициካижεхр | Փիρюмед в |
| ክքωсненте εцυшυскቼзο | ኸሮդዳчи շα бօዷиւጩцቧ | ዱհал у |
| ሴдрኔс εጦяյኇбո ዚςешийωбሬп | Քሾгևց χ | Хαснеթаգ αጷቂмаኚ цуδабэзጯф |
| Ւоհир шያ лаδовաሑሞсв | Ατы икፑ щևκедр | Δуψ ξеζαз ցαгактጥ |
Dalamkonferensi kelautan di Perth pekan ini terungkap, turbin pasang surut air laut itu dipasang untuk pertama kalinya di Gladstone Port. Menurut Douglas Hunt dari MAKO, perusahaan yang mengelola
Perairan Teluk Benoa merupakan kawasan semi tertutup dengan mulut sempit yang memisahkan antara Pulau Serangan dan Tanjung Benoa. Arus laut perairan Teluk Benoa, yang dekat pantai berperan penting dalam proses transpor sedimen di daerah pantai yang merupakan daerah gelombang mulai pecah hingga ke arah garis pantai. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik arus laut yang terjadi, analisis dari penyajian secara scatter plot dan stic plot, sehingga diketahui faktor dominan pembangkit arus tersebut. Data arus laut diperoleh dari hasil pengukuran pihak swasta menggunakan alat ukur ADCP. Analisis arus laut dengan scatter dan stic plot untuk melihat arah dominan arus, serta melihat hubungan kejadian arus dengan pasang surut air laut, selain itu juga dengan perhitungan kisaran kecepatan arus yang terjadi selama pengukuran. Hasil yang diperoleh adalah arus laut di perairan Teluk Benoa berkisar antara 0,001 - 1,715 m/s pengamatan bulan Juni - Juli 2015. Kecepatan arus pada mulut teluk lebih besar maksimal sebesar 1,715 m/s, sedangkan di dalam teluk kecepatan arus lebih rendah maksimal sebesar 0,883 m/s. Pada saat air pasang, arah arus dominan ke arah dalam teluk dan saat air laut surut arah dominan arus ke arah luar teluk. Kesimpulan yang diperoleh adalah kejadian arus laut di perairan Teluk Benoa lebih dominan berupa arus pasang surut. Saat kondisi bulan purnama kecepatan arus lebih tinggi dari pada saat posisi bulan separuh kuarter pertama atau ketiga. Pada umumnya, pada mulut teluk memiliki arus yang cukup tinggi sebagai akibat celah sempit, dengan pola yang tidak beraturan akibat pengaruh perlintasan kapal dan aktivitas keluar masuk - uploaded by Try Al TantoAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Try Al TantoContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Karakteristik Arus Laut Perairan Teluk Benoa – Bali .......................................................................................................... Al Tanto. T 37 KARAKTERISTIK ARUS LAUT PERAIRAN TELUK BENOA – BALI Characteristics of Sea Current in Benoa Bay Waters – Bali Try Al Tanto1, Ulung Jantama Wisha1, Gunardi Kusumah1, Widodo S. Pranowo2, Semeidi Husrin2, Ilham1, dan Aprizon Putra1 1Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir, BRSDMKP KKP 2Pusat Riset Kelautan, BRSDMKP KKP Jalan Raya Padang – Painan Bungus – Kota Padang E-mail Diterima received 07 Maret 2017; Direvisi revised 17 Mei 2017; Disetujui untuk dipublikasikan accepted 19 Juli 2017ABSTRAK Perairan Teluk Benoa merupakan kawasan semi tertutup dengan mulut sempit yang memisahkan antara Pulau Serangan dan Tanjung Benoa. Arus laut perairan Teluk Benoa, yang dekat pantai berperan penting dalam proses transpor sedimen di daerah pantai yang merupakan daerah gelombang mulai pecah hingga ke arah garis pantai. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik arus laut yang terjadi, analisis dari penyajian secara scatter plot dan stic plot, sehingga diketahui faktor dominan pembangkit arus tersebut. Data arus laut diperoleh dari hasil pengukuran pihak swasta menggunakan alat ukur ADCP. Analisis arus laut dengan scatterdan stic plot untuk melihat arah dominan arus, serta melihat hubungan kejadian arus dengan pasang surut air laut, selain itu juga dengan perhitungan kisaran kecepatan arus yang terjadi selama pengukuran. Hasil yang diperoleh adalah arus laut di perairan Teluk Benoa berkisar antara 0,001 - 1,715 m/s pengamatan bulan Juni - Juli 2015. Kecepatan arus pada mulut teluk lebih besar maksimal sebesar 1,715 m/s, sedangkan di dalam teluk kecepatan arus lebih rendah maksimal sebesar 0,883 m/s. Pada saat air pasang, arah arus dominan ke arah dalam teluk dan saat air laut surut arah dominan arus ke arah luar teluk. Kesimpulan yang diperoleh adalah kejadian arus laut di perairan Teluk Benoa lebih dominan berupa arus pasang surut. Saat kondisi bulan purnama kecepatan arus lebih tinggi dari pada saat posisi bulan separuh kuarter pertama atau ketiga. Pada umumnya, pada mulut teluk memiliki arus yang cukup tinggi sebagai akibat celah sempit, dengan pola yang tidak beraturan akibat pengaruh perlintasan kapal dan aktivitas keluar masuk teluk. Kata kunci arus laut, karakteristik arus laut, arus pasang surut, Teluk Benoa ABSTRACT Benoa Bay waters is a semi-enclosed area with quite a narrow mouth that separates the Serangan Island and Tanjung Benoa. Ocean currents in Benoa Bay, which is close to the beach plays an important role in the process of sediment transport in the beach area where is the waves began to break up towards the shoreline. The research objective was to know the characteristics of ocean currents that occur, from the analysis of the scatter and stic plot, so it’s known that the dominant factor of the current generator. The data of ocean currents obtained from the measurement of private parties using ADCP measuring instrument. Analysis of ocean currents with scatter and stic plot to see the dominant direction of current, and to see the relationship of current occurrence with the tide, besides also with calculation of current velocity. The results obtained are ocean currents in the Benoa Bay waters ranged from 0,001 to 1,715 m/s observations in June-July 2015. Flow velocity at the mouth of the bay is greater maximum of 1,715 m/s, while in the lower bay flow speed maximum of 0,883 m/s. At high tide, the dominant current direction towards the bay and vice versa during low tide predominant direction of flow towards the outside of the bay. The conclusion is the incidence of ocean currents in the Benoa Bay waters is predominantly influenced by the tidal current. When the full moon conditions the current velocity is higher than at half month position. In general, at the mouth of the bay has a current high enough as a result of the narrow gap, with irregular pattern due to the influence and activities of ship crossings in and out of the bay. Keywords ocean current, characteristics of ocean current, tidal current, Benoa Bay PENDAHULUAN Wilayah perairan Teluk Benoa terletak pada bagian Tenggara Pulau Bali, merupakan kawasan semi tertutup dengan mulut teluk cukup sempit yang memisahkan antara Pulau Serangan dan Tanjung Benoa. Teluk Benoa merupakan perairan lintas Kabupaten Badung dan Kota Denpasar Sudiarta et al., 2013, untuk kapal – kapal yang keluar masuk Pelabuhan Benoa, tentunya perairannya sangat Jurnal Ilmiah Geomatika Volume 23 Mei 2017 37-4838 ramai untuk dilintasi. Ditambah lagi, pada kawasan ini juga merupakan salah satu destinasi pariwisata di Pulau Bali, kawasan Teluk Benoa banyak dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, pada perairannya juga sudah terjadi beberapa reklamasi berupa reklamasi Pulau Serangan, Pelabuhan Benoa, dan juga jalan Tol yang dapat merubah secara signifikan kawasan perairan di dalam teluk. Salah satu parameter di perairan Teluk Benoa yang sangat penting dan mendapatkan pengaruh cukup tinggi dari segala aktivitas yang ada di perairan tersebut adalah arus lautnya. Arus laut sea current adalah perpindahan massa air dari satu tempat menuju tempat lain, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti gradien tekanan, hembusan angin, perbedaan densitas, atau pasang surut Pariwono, 1999. Secara umum, karakteristik arus laut di perairan Indonesia dipengaruhi oleh angin dan pasang surut Sugianto dan Agus, 2007. Di perairan dangkal kawasan pantai, arus laut dapat dibangkitkan oleh gelombang laut, pasang surut laut atau sampai tingkat tertentu angin. Di perairan sempit dan semi tertutup seperti selat dan teluk, pasut merupakan gaya penggerak utama sirkulasi massa airnya Dahuri et al., 2013. Sedangkan arus yang disebabkan oleh angin pada umumnya bersifat musiman, dimana pada satu musim arus mengalir ke satu arah dengan tetap dan pada musim berikutnya akan berubah arah sesuai dengan perubahan arah angin yang terjadi Pariwono, 1999. Sistem angin Pasat Timur Laut dan Pasat Tenggara merupakan penyebab utama timbulnya sistem Arus Khatulistiwa utara dan selatan yang bergerak ke arah barat, dan Arus Sakal Khatulistiwa yang bergerak ke arah timur Pranowo et al., 2006. Arus laut perairan Teluk Benoa, yang dekat dengan pantai berperan penting dalam proses transpor sedimen di daerah pantai yaitu daerah near shore yang merupakan daerah gelombang mulai pecah hingga ke arah garis pantai. Arus juga dapat menyebabkan terjadinya erosi pada pantai dan gerusan scouring pada daerah sekitar bangunan pantai Danial, 2008. Dalam hal ini, pergerakan arus laut di perairan Teluk Benoa juga sangat penting terhadap pergerakan sedimen yang secara umum banyak mengendap pada dasar perairannya. Menurut Sudiarta et al. 2013, pergerakan massa air di dalam Teluk Benoa dominan merupakan pergerakan massa air pasang dan surut air laut, sedangkan faktor aliran air sungai sangat kecil pada musim kemarau tetapi signifikan pada musim hujan. Hasil kajian Hendrawan et al. 2005, serta Ardana dan Mahendra 2009, menunjukkan bahwa komponen arus pasang surut yang paling berpengaruh di Teluk Benoa adalah komponen M2. Arus pasut tersebut masuk melalui mulut teluk antara Pulau Serangan dan Tanjung Benoa. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik arus laut yang terjadi di perairan Teluk Benoa, menentukan arah arus secara umum, serta mengetahui faktor dominan yang berpengaruh terhadap kejadian arus tersebut. Informasi tentang arus ini sangat penting dilakukan, harapannya dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam pengambilan kebijakan terkait dengan isu hangat tentang rencana reklamasi di kawasan Teluk Benoa. METODE Data arus diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan alat ukur arus ADCP Acoustic Doppler Current Profiler dapat dilihat pada Gambar 1 Pengukuran arus menggunakan metode euler tetap, yang dilakukan oleh Konsultan dari PT. TWBI. ADCP adalah instrumen yang memantulkan suara partikel untuk mengukur kecepatan arus air untuk berbagai kedalaman Elizabeth N et al., 2009. Data arus terukur selama 29 hari, terdiri dari 3 titik lokasi pemasangan disajikan pada Gambar 2 di kawasan perairan Teluk Benoa Provinsi Bali, yaitunya titik 1 lokasi 115°13'50,46" BT dan 8°45'27,04" LS selama 10 hari dari tanggal 20 – 30 Juni 2015; titik 2 lokasi 115°13'12,50" BT dan 8°45'8,60" LS selama 17 hari dari tanggal 25 Juni – 11 Juli 2015; serta titik 3 lokasi 115°12'29,33" BT dan 8°44'58,24" LS selama 2 hari dari tanggal 2 – 3 Juli 2015. Selain itu, juga digunakan data pasang surut perairan Teluk Benoa saat pengukuran arus laut tersebut, yang diperoleh dari Badan Informasi Geospasial yang bekerja sama dengan University of Hawaii Sea Level Center – USA melalui UNESCO - Intergovernmental Oceanographic Commission IOC. Data pasang surut diperoleh pada tahun 2016, melalui persuratan ke BIG dan administrasi lainnya. Sumber Stewart 2008 Gambar 1. Alat Ukur Arus, ADCP Karakteristik Arus Laut Perairan Teluk Benoa – Bali .......................................................................................................... Al Tanto. T 39 Sumber Google Earth, 2016Gambar 2. Titik Pengukuran Arus Laut – Alat ADCP Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh pengaruh gaya internal dan gaya eksternal. Gaya internal yang mempengaruhi arus laut adalah perbedaan densitas air laut, gradien tekanan mendatar dan up welling. Sedangkan gaya eksternal yang mempengaruhi arus laut adalah angin, gaya gravitasi, gaya tarik matahari dan bulan terhadap bumi, gaya tektonik dan gaya coriolis. Sistem arus yang mengalir berdekatan dengan lokasi kajian adalah ARLINDO Arus Lintas Indonesia, salah satu alirannya mengalir di Selat Lombok, dapat terlihat pada Gambar 3 Berdasarkan perkiraan model, secara umum massa air dari ARLINDO tersebut berasal dari massa air Pasifik Utara 74% dan 26% Pasifik Selatan tanpa Halmahera, namun dengan Halmahera komposisi tersebut 92% dari Pasifik Utara dan 8% Pasifik Selatan Morey et al.,1999. Arus yang membawa massa air dari Samudera Pasifik Utara berupa Arus Utara Khatulistiwa NEC menuju ke barat dan bercabang di timur Filipina, ke utara menjadi Arus Kuroshio dan ke selatan menjadi Arus Mindanao MC. Massa air yang telah terbawa oleh arus ini, oleh Pusaran Mindanao ME dibawa masuk ke jalur ARLINDO di lapisan bawah permukaan. Selain itu, sebagian Arus Mindanao yang mengalir ke selatan, ada yang berbelok arah di sekitar Pusaran Mindanao dan menjadi Arus Sakal Khatulistiwa Utara NECC. Untuk massa air dari Samudera Pasifik Selatan yang masuk ke perairan Indonesia terbawa oleh Arus Pantai Papua NGCC, merupakan perpanjangan dari Arus Khatulistiwa Selatan Pasifik SEC, sebagian besar berbelok arah ke Samudera Pasifik oleh Pusaran Halmahera HE, dan mengalir bersama Arus Sakal Khatulistiwa Utara NECC. Sebagian besar massa ARLINDO keluar menuju ke Samudera Hindia melalui Pintasa Timor, dengan transpor yang kecil melalui Laut Sawu dan Selat Lombok. Pengolahan data arus laut dilakukan dengan menggunakan Golden Software Grapher untuk membuat stick plot arus, dari data kecepatan dan arah arus. Selain itu juga menggunakan Software Excel untuk perhitungan arus sehingga dapat dilihat kisaran kecepatan arus pada waktu tersebut, serta pengolahan arus scatter untuk melihat arah arus pada umumnya. Analisis data arus laut sangat penting, karena berperan besar dalam pengangkutan sedimen yang berada di dalam maupun luar teluk sendiri. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penempatan alat pengukur arus ADCP 1 pada bagian luar teluk seperti yang disajikan pada Gambar 2., dapat terlihat kondisi arah arus yang terjadi tersebut, baik secara scatter plot disajikan pada Gambar 4 dan stic plot pada Gambar 5. Secara umum, saat kondisi air pasang, arah arus dominan menuju ke arah daratan/arah barat laut ke dalam teluk, dan sebaliknya saat air surut arah arus menuju ke laut lepas/arah tenggara ke luar teluk disajikan pada Gambar 4. Namun kecenderungan arah arus pada cell 1, yang merupakan data arus permukaan memiliki arah sedikit berbeda, yaitunya saat air pasang arah arus ke arah barat masih ke arah daratan/dalam teluk dan saat air surut arah arus ke arah timur masih ke arah laut lepas/luar teluk. Hal ini dapat terjadi karena kondisi pada permukaan air laut lebih banyak terpengaruh oleh aktivitas yang terjadi di sekitarnya, berupa pengaruh acak dari lalu lalang kapal yang beraktivitas di perairan Teluk Benoa. Jurnal Ilmiah Geomatika Volume 23 Mei 2017 37-4840 Sedangkan arus laut yang terjadi di bagian bawah perairan lebih teratur tanpa pengaruh acak dari aktivitas tersebut. Kondisi angin yang tercatat pada stasiun pengamatan terdekat Bandara Ngurah Rai Denpasar, nilai rata-rata bulan Juni – Juli 2015 adalah sebesar 7 – 8 Knot, dengan arah 100 - 110° Tabel 1. Dapat terlihat bahwa kondisi angin tersebut dominan menuju arah Timur – Tenggara atau keluar dari arah teluk. Hal ini menunjukkan hanya sedikit pengaruh angin saat arus terjadi waktu air laut menuju surut, bahkan pada saat kondisi air laut menuju pasang, tidak terlihat sama sekali pengaruh dari angin tersebut. Kecepatan arus di lokasi ADCP 1 lokasi luar teluk pada rentang tanggal pengukuran tersebut adalah 0,001 - 0,883 m/s, terjadi arus cukup rendah pada saat-saat tertentu hampir seperti tidak ada arus sama sekali dengan kecepatan sebesar 0,001 m/s. Rentang waktu pengukuran pada lokasi ADCP 1 ini termasuk pada saat bulan perbani, sehingga nilai maksimum kecepatan arus bukan yang tertinggi dari ke tiga titik lokasi pengukuran arus. a Sumber The Effect of Halmahera on the Indonesian Throughflow, 1999 Gambar 3. Aliran Arus Permukaan di Indonesia a Sistem Arus Permukaan & Arlindo; b Vektor Arus Rerata Tahunan Karakteristik Arus Laut Perairan Teluk Benoa – Bali .......................................................................................................... Al Tanto. T 41 Gambar 4. Scatter Plot Arus Titik ADCP 1 20 – 30 Juni 2015. Tabel 1. Data curah hujan dan angin rata-rata Bandara Ngurah Rai Denpasar tahun 2015. Sumber Hasil Pengukuran BMKG Tahun 2015 diperoleh tahun 2016. Jurnal Ilmiah Geomatika Volume 23 Mei 2017 37-4842 Walaupun berada di luar teluk yang dapat dipengaruhi selain dari pasang surut saja, namun masih terlihat pengaruh dominan pasang surut air laut terhadap kejadian arus tersebut disajikan pada Gambar 6. Pola dari kecepatan dan arah arus hampir sama dengan kondisi pasang surut air laut, yang terjadi secara umum dipengaruhi oleh naik turunnya muka air laut. Berkaitan dengan sistem arus yang terjadi di dekat perairan ini ARLINDO, tidak terlihat adanya pengaruh Arus Lintas Indonesia secara signifikan terhadap kejadian arus di sekitar Teluk Benoa, yang secara umum melewati Teluk Lombok dari Pasifik Utara. Menurut Harold V. Thurmann 2010, apabila pola arus di suatu perairan menunjukkan pola yang fluktuatif mengikuti pasang surut, maka arus pasang surut merupakan arus yang dominan pada perairan tersebut. Terlihat dari Gambar 6 tersebut, saat muka air berada pada puncaknya ataupun pada posisi paling rendah, terlihat kecepatan arus menjadi sangat rendah, dapat terjadi pada kondisi tersebut, kondisi air laut menjadi stagnan. Yuningsih 2011 dan Sutirto et al. 2014, menyatakan bahwa pada saat kondisi air tinggi/pasang maksimum dan air rendah/surut minimum kecepatan arus relatif lebih kecil atau mendekati nol slack water. Namun, pergerakan air laut akan tetap ada karena efek momentum Hadi dan Radjawane, 2011; Theoyana, T. A et al., 2015. Nilai kecepatan arus dapat mencapai maksimum ketika muka air laut sesaat akan menuju nilai tertinggi dan juga sesaat menuju surut terendah. Gambar 5. Stick Plot Arus Titik ADCP 1 20 – 30 Juni 2015. Gambar 6. Perbandingan Arus ADCP 1/luar teluk dengan Pasang Surut. Karakteristik Arus Laut Perairan Teluk Benoa – Bali .......................................................................................................... Al Tanto. T 43 Gambar 7. Scatter Plot Arus Titik ADCP 2 25 Juni – 11 Juli 2015. Pengukuran arus pada lokasi ADCP 2 berada pada mulut teluk, terjadi arus yang tidak beraturan disajikan pada Gambar 7. Hal ini dapat terjadi karena pada mulut teluk kondisi arus dapat dipengaruhi banyak faktor, oleh kondisi yang terjadi pada luar teluk dan juga bagian dalam teluk. Kondisi arus dapat dipengaruhi oleh gelombang pecah, pasang surut air laut, serta juga dengan aktivitas lalu lalang kapal. Waktu pengukuran pada lokasi ADCP 2 ini dilakukan dengan kondisi bulan purnama, sehingga pada waktu tersebut terjadi tinggi muka laut yang paling tinggi dan surut air laut paling rendah. Dalam hal ini, saat air laut bergerak menuju pasang maupun air laut menuju surut, akan dapat membuat arus pasut yang cukup kuat, sehingga mencapai kecepatan arus maksimum sebesar 1,715 m/s kisaran 0,001 - 1,715 m/s disajikan pada Gambar 7 dan Gambar 8. Alasan lainnya adalah karena lokasi pengamatan yang berada persis di mulut teluk yang pada dasarnya berupa celah sempit, sehingga dapat menghasilkan kecepatan arus yang lebih besar dibandingkan dengan arus yang berada di dalam maupun luar teluk persamaan kontinuitas pada sifat fluida bergerak. Pada rentang waktu tersebut juga terjadi arus dengan kondisi sangat lemah yaitu sebesar 0,001 m/s. Untuk arah arus secara umum di mulut teluk ini adalah ke arah barat daya saat air laut menuju pasang dan arah timur laut saat air laut menuju surut, yang dapat berarti kejadian arus dominan dipengaruhi oleh kondisi tinggi muka air laut di perairan Teluk Benoa. Semakin terlihat pengaruh dari pasang surut pada Gambar 9, grafik kecepatan arus terlihat memiliki periode yang hampir sama dengan kejadian pasang surut air laut. Sama seperti halnya kejadian arus pada titik pengukuran 1, nilai kecepatan arus paling rendah terutama terjadi saat kondisi muka air paling puncak dan juga paling rendah, serta kecepatan arus tertinggi terjadi saat muka air menuju puncak tertinggi ataupun saat menuju surut terendah. Jurnal Ilmiah Geomatika Volume 23 Mei 2017 37-4844 Gambar 8. Stick Plot Arus Titik ADCP 2 25 Juni – 11 Juli 2015. Gambar 9. Perbandingan Arus ADCP 2/Mulut Teluk dengan Pasang Surut. Pengukuran arus laut di lokasi ADCP 3 berada pada area dalam teluk, cukup dekat dengan Pelabuhan Benoa ± 350 m. Kisaran arus dalam rentang waktu pengukuran di lokasi tersebut adalah sebesar 0,005 – 0,802 m/s disajikan pada Gambar 10 dan Gambar 12. Dari 3 lokasi pengukuran arus di perairan Teluk Benoa, pada lokasi titik 3 ini terjadi rentang nilai kecepatan arus paling rendah. Hal ini dapat terjadi karena lokasi di dalam teluk lebih dominan hanya dipengaruhi oleh pasang surut, sedangkan pengaruh gelombang pecah dan oleh angin sangat kecil. Selain itu, Karakteristik Arus Laut Perairan Teluk Benoa – Bali .......................................................................................................... Al Tanto. T 45 dibandingkan 2 lokasi lainnya, pengaruh dari lalu lalang kapal dan aktivitas lainnya di sekitar lokasi ini kemungkinan juga lebih kecil. Arah arus pada lokasi ADCP 3 ini dalam teluk yaitunya arah barat daya ke arah dalam teluk saat air laut menuju pasang disajikan pada Gambar 10 dan arah timur laut saat air laut menuju surut, dan terlihat arah dominan tersebut mengikuti alur air yang ada di dalam teluk dekat dengan lokasi pengamatan ini. Untuk hubungan antara kejadian arus laut dan pasang surut air laut di perairan Teluk Benoa, dapat dilihat dari Gambar 11. Sangat terlihat jelas, bahwa secara umum kejadian arus pada titik ini sangat dipengaruhi oleh kejadian pasang surut air laut, yang mana saat tinggi muka air menuju pasang dan juga menuju surut, kecepatan arus menjadi lebih tinggi, membentuk grafik yang menyerupai grafik pasang surut air laut. Gambar 10. Scatter Plot Arus Titik ADCP 3 2 – 3 Juli 2015. Gambar 11. Perbandingan Arus ADCP 3/dalam teluk dengan Pasang Surut. Jurnal Ilmiah Geomatika Volume 23 Mei 2017 37-4846 Gambar 12. Stick Plot Arus Titik ADCP 3 2 – 3 Juli 2015.Gambar 13. Kondisi Arus pada Kondisi Pasang arus secara spasial disimulasikan dalam kondisi air laut saat pasang dan juga saat air laut surut, dalam 4 kondisi yaitunya kondisi pasang purnama, surut purnama, pasang perbani dan surut perbani. Pada kondisi pasang purnama, kecepatan arus berkisar antara 0 – 1,35 m/s, dengan kecepatan arus tertinggi berada pada bagian Selatan Pulau Serangan dan merupakan mulut Teluk Benoa seperti yang terlihat pada Gambar 13. Pada kondisi ini terjadi pasang Karakteristik Arus Laut Perairan Teluk Benoa – Bali .......................................................................................................... Al Tanto. T 47 tertinggi dengan energi pasut yang tinggi juga, sehingga menyebabkan kecepatan arus yang tertinggi diantara kondisi pasut yang lain. Di wilayah dekat daratan kecepatan arus mendekati nol, tidak ada gerakan massa air sama sekali. Pada kondisi surut purnama yang nampak di Gambar 14, terjadi elevasi air surut rendah terendah dengan kecepatan arus berkisar antara 0 – 0,84 m/s, dengan kecepatan arus tertinggi berada di dalam Teluk Benoa lingkaran hitam mencapai 0,84 m/s. Pada kondisi ini hampir setengah dari Teluk Benoa memiliki kecepatan arus mendekati nol, dan terlihat adanya daratan/pasir yang muncul dan berada di atas elevasi pasut surut purnama. Pada kondisi pasang perbani tahun 2016 kecepatan arus berkisar antara 0 – 0,52 m/s, kecepatan arus tertinggi berada pada beberapa celah sempit di Pulau Serangan, sekitar dermaga Pelabuhan Benoa, Tanjung Benoa dan di dalam Teluk Benoa di sekitar kaki-kaki pondasi dari Tol laut lingkaran merah Gambar 15. Sedangkan pada kondisi surut perbani kecepatan arus berkisar antara 0,02 - 0,3 m/s, dengan kecepatan tertinggi berada pada bagian Timur Laut Pulau Serangan dengan kecepatan mencapai 0,3 m/s, dan di bagian Utara Tanjung Benoa yang merupakan mulut Teluk Benoa dengan kecepatan mencapai 0,22 m/s, di wilayah pesisir Teluk Benoa kecepatan menjadi minimal dengan kisaran mencapai <0,02 m/s Gambar 16. Dapat dikatakan Teluk Benoa menjadi tenang saat surut perbani. Gambar 14. Kondisi Arus pada Kondisi Surut Purnama. Gambar 15. Kondisi Arus pada Kondisi Pasang Perbani. Gambar 16. Kondisi Arus pada Kondisi Surut Perbani. Jurnal Ilmiah Geomatika Volume 23 Mei 2017 37-4848 KESIMPULAN Arus laut yang terjadi di perairan Teluk Benoa Bali secara umum dipengaruhi secara signifikan oleh pasang surut air laut. Arus laut di perairan Teluk Benoa dan sekitarnya berkisar antara 0,001 - 1,715 m/s data pengamatan bulan Juni - Juli 2015. Saat purnama kecepatan arus lebih tinggi dari pada saat perbani. Pada umumnya bagian mulut teluk memiliki arus yang cukup tinggi mencapai 1,715 m/s saat purnama, dengan pola yang tidak beraturan akibat pengaruh perlintasan kapal dan aktivitas keluar masuk teluk. UCAPAN TERIMA KASIH Terimakasih kepada Kepala LRSDKP Bungus - BRSDM KKP, yang telah mempercayakan pelaksanaan kegiatan penelitian ini. Terimakasih kepada PT. TWBI, atas dukungan/pemberian data pengukuran kepada kami. Terimakasih juga kepada teman-teman peneliti, asisten peneliti, teknisi, dan administrasi LRSDKP yang membantu terlaksananya seluruh kegiatan penelitian sampai selesai. DAFTAR PUSTAKA Ardana, K. dan M. S. Mahendra. 2009. Study of Pollutant Distribution in Benoa Bay Using Numerical Simulation and Satellite Data. Jurnal Echotropic – Universitas Udayana, Vol 3 2 81 – 86. BIG [Badan Informasi Geospasial]. 2016. Data Pasang Surut Perairan Teluk Benoa Bali tahun 2015 Stasiun Pengukuran di Pelabuhan Benoa. BMKG [Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika]. 2016. Data Curah Hujan dan Angin Rata-Rata Bandara Ngurah Rai Denpasar tahun 2015. Dahuri, R., J. Rais, S. P. Ginting, dan Sitepu. 2013. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Balai Pustaka Press Cetakan ke 5, 328 hal, Jakarta. Danial, M. M. 2008. Rekayasa Pantai Coastal Engineering. Penertbit Alfabeta. Bandung. Elizabeth N., D-Y Lee., A. Rishert., D. Ludy., dan Staf COSEE Coastal Trends. 2009. Investigate Current Research. [Akses 28 Februari 2017]. Hadi, S. dan Radjawane I. 2011. Arus Laut. Institut Teknologi Bandung Press Bandung. Hendrawan, I. G., W. Nuarsa, W. Sandi, A. F. Koropitan, dan Y. Sugimori. 2005. Numerical Calculation for the Residual Tidal Current in Benoa Bay – Bali Island. Jurnal Remote Sensing and Earth Sciences. Vol 2 86 - 93. Morey, J. F. Shriver., dan J. J. O’Brien. 1999. The Effect of Halmahera on the Indonesian Throughflow. Journal of Geophysical Research, C10 23,281-23,296. Pranowo, W. S., ARTD Kuswardhani, Terry LK, Utami RK, Salvianty M, dan Semeidi H. 2006. Menguak Arus Lintas Indonesia. Ekspedisi INSTANT 2003-2005. Pusat Riset Wilayah Laut & Sumberdaya Non-hayati, BRKP, DKP. Cetakan kedua 74 hal, Stewart, R. H. 2008. Introduction to Physical Oceanography. Department of Oceanography. Texas A & M University. p 181. Sudiarta, K., Hendrawan, Putra, dan Dewantama. 2013. Kajian Modeling Dampak Perubahan Fungsi Teluk Benoa untuk Sistem Pendukung Keputusan Decision Support System dalam Jejaring KKP Bali. Jakarta. Laporan Conservation International Indonesia CII. Sugianto, D. N dan Agus ADS. 2007. Studi Pola Sirkulasi Arus Laut di Perairan Pantai Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Ilmu Kelautan. UNDIP. Vol. 12 2 79 – 92, Sutirto dan D. Trisnoyuwono. 2014. Gelombang dan Arus Laut Lepas. Graha Ilmu. Cetakan 1 134 hal, p. 94. Theoyana, T. A., W. S. Pranowo., Anastasia dan Purwanto. 2015. Karakteristik Arus Pasang Surut di Selat Badung, Bali. Jurnal Segara. Vol. 11 2 115 – 123. Thurmann, Harold V. 2010. Introductory Oceanography 2nd. Charles E. Merrill Publishing Company - Bell and Howell Company. Columbus Toronto. London. Digital Publication By The Internet Archive. University of Hawaii Sea Level Center - USA. Data Pasang Surut Perairan Teluk Benoa Bali Stasiun Pengukuran di Pelabuhan Benoa. [Akses Bulan September 2016]. Yuningsih, Ai. 2011. Potensi Arus Laut untuk Pembangkit Energi Baru Terbarukan di Selat Pantar, Nusa Tenggara Timur. Majalah Mineral dan Energi. Litbang Kementerian ESDM. Vol 9 1 61 – 72. ... Namun tetap diperlukan kewaspadaan yang tinggi, karena secara ratarata, kawasan perairan Teluk Benoa berada di bawah baku mutu air laut terhadap 3 kategori tersebut. Tanto et al., 2017 dan di bagian mulut muara lebih lemah Tanto et al., 2017;Wisha et al., 2018, sehingga mempengaruhi kondisi kandungan padatan tersuspensi yang secara umum lebih banyak mengendap pada bagian mulut muara. Walaupun pada Tukad Badung sudah terdapat bendungan sebagai pengontrol dan penghambat dari alirannya terutama terhadap masukan sedimen ke Teluk Benoa, namun masih berpengaruh besar terhadap tingginya padatan tersuspensi di perairannya. ...... Namun tetap diperlukan kewaspadaan yang tinggi, karena secara ratarata, kawasan perairan Teluk Benoa berada di bawah baku mutu air laut terhadap 3 kategori tersebut. Tanto et al., 2017 dan di bagian mulut muara lebih lemah Tanto et al., 2017;Wisha et al., 2018, sehingga mempengaruhi kondisi kandungan padatan tersuspensi yang secara umum lebih banyak mengendap pada bagian mulut muara. Walaupun pada Tukad Badung sudah terdapat bendungan sebagai pengontrol dan penghambat dari alirannya terutama terhadap masukan sedimen ke Teluk Benoa, namun masih berpengaruh besar terhadap tingginya padatan tersuspensi di perairannya. ...... Ocean currents are the transfer of water masses from one place to another, caused by various factors such as pressure gradients, gusts of wind, differences in density, or tides. In general, the characteristics of ocean currents in Indonesian waters are affected by winds and waves [3,4]. An understanding of water conditions is essential as analysis reduces the negative impacts that occur in planning the development of coastal and marine areas [5]. ...... Ocean currents are the displacement of water masses from one place to another, caused by various factors such as pressure gradients, gusts of wind, differences in density, and tides. In general, the characteristics of ocean currents in Indonesian waters are affected by winds and tides [3]. This requires research on the waters' characteristics to find out more about the state of Senimba Bay, Batam. ...Characteristics of Waters During Transitional Season, Senimba Bay, Batam Indonesia. Senimba Bay is a water area in Batam City. It is necessary to develop the waters of Senimba Bay due to its location around the bay, which is still not arranged. Development such as changes in sea transportation lines and structuring the bay area requires Hidro-oceanography data, such as current data, waves, tides, and bathymetry. The research discusses the Gulf of Senimba waters' characteristics in the transition season, namely in April-May. The primary data taken is current data, bathymetry, waves, tides, and secondary data is wind data from ECMWF. Retrieval of current and wave data using ADCP Acoustic Doppler Current Profiler with several layers of depth. The method used for tides is Least-Square. Flow in the transition season in the Gulf of Senimba waters has a southwest direction during the high tide and northeast when low tides with mixed tides are double inclines, and the direction of the wind blows dominant towards the northeast. These waters have a minimum depth of – m Mean Sea Level MSL and maximum value – m MSL with current modeling. It produces no significant changes and only occurs in the direction of current in specific locations because location bathymetry factors influence it. HIGHLIGHTS Construction and shipping lanes are in dire need of hydro-oceanographic data processing, especially in industrial areas The characteristics of the waters are very important to be seen every season of the year, this greatly determines the patterns and characteristics of waters The waters of Senimba Bay, Batam are more dominant in producing sea surface currents caused by winds that point to the northeast The depth of the sea is very important to get in doing hydro-oceanographic data modeling, this really determines the level of accuracy of the resulting model data GRAPHICAL ABSTRACT... In the Dodinga Bay waters, it was discovered that the highest current speed occurred in the new moon day period. This was also found in [41] who studied in the waters of Benoa Bay, Bali, when the full moon conditions at current speeds were higher than when the position of the moon was halfway first or third quarter. ...... Untuk arus laut, parameter yang dipelajari adalah pembangkit arus, kecepatan arus, arah arus, dan pola arus Modalo dkk., 2018. Timbulnya arus laut disebabkan oleh gelombang, pasang surut atau angin, tetapi kalau di selat dan teluk, pasang surut menjadi pembangkit sirkulasi massa air Tanto, 2017. Arus laut adalah proses pergerakan massa air laut secara horizontal dan vertikal serta terus menerus. ...S SuwardiLiza LidiawatiErik AyatullahThe equipment of experiment and research of oceanography at the Physics Laboratory of the Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Bengkulu University are still very limited of type. One of the oceanography equipment is a current meter to measure the temperature and speed of ocean currents. This equipment has limited data recording which is still manual so that it is prone to human error in its measurement. In an effort to overcome the limitations of the current meter above, in this study a temperature and ocean current velocity data logger was developed. This study aims to develop a data logger and test its effectiveness which was carried out in July – November 2021 with four stages. The first stage is design, including hardware design and software design. The second stage is the manufacturing stage, namely the manufacture of data logger hardware following the system block diagram and software development using Arduino software following the system flow diagram. The third stage is the testing stage, which includes the process of testing system performance, calibration and field testing. The fourth stage is evaluation, namely evaluation of system performance, accuracy of measurement results, and refinement of data loggers. Comparative test of the results of temperature measurements using a data logger and current meter experienced a difference between - oC. While the current velocity measurement using a data logger and current meter shows a difference between – 1 m/s. The data logger has been successfully developed and works well, but its accuracy still needs to be improved by replacing the water velocity sensor with a higher sensitivity.... In the Dodinga Bay waters, it was discovered that the highest current speed occurred in the new moon day period. This was also found in [41] who studied in the waters of Benoa Bay, Bali, when the full moon conditions at current speeds were higher than when the position of the moon was halfway first or third quarter. ... John KaruwalB BudimanThe aims of this research are to know the influence of the moon day period on paperek Leiognathus spp catches and it’s relation to waters physical factors of the boat liftnets in the Dodinga bay. The oceanographic parameter data are sea surface temperature, waters salinity, brightness, current velocity, wind speed and peperek catches that was in situ collected. Data analysis was done descriptively and statistics to explain the relationship among variables by using multiple linear regression. The result of F test gets the F count is is greater than F table value is This showing that all physical parameter waters were together to exert an influence upon the presence of paperek fish in waters. The formed of regression equation model are ŷ = – x 1 + x 2 – x 3 – x 4 – x 1 + e ; where ŷ = total anchovies fish catch; X 1 = temperature °C ; X 2 = salinity o / oo ; X 3 = wind speed ms ⁻¹ ; X 4 = brightness m ; X 5 = current velocity ms ⁻¹ and e = standard error. Furthermore the obtained of the paperek Leiognathus spp catches were many caught on Dodinga bay waters with boat liftnets at water temperature are °C. salinities are ppt. current velocity are m s -1. brightness value are meters and wind speed are ms ⁻¹ .... Perubahan ini dipicu beberapa faktor yaitu aktivitas gelombang, angin, arus Parman, 2010. Gejala perubahan garis pantai perlu mendapat perhatian mengingat berdampak besar terhadap kehidupan sosial dan lingkungan untuk mengetahui kemungkinan pemanfaatan lahan wilayah pesisir secara optimal Tanto et al., 2017. ...Total suspended solid is a suspended solid that causes turbidity in the waters. These particles cannot settle directly on the bottom of the water. TSS size and weight are smaller than sediment. TSS concentration if too high will inhibit the penetration of light into the water and result in disruption of photosynthesis. The number of human activities around the waters of Benoa Bay can produce pollutant waste into the waters which can cause negative impacts on the conditions of marine life. This TSS value is one part that plays a role in determining the environmental quality of a waters. Seeing the input from the rivers which empties into Benoa Bay, the need for research in the Benoa Bay area is related to total suspended solids. Technological developments, especially in remote sensing, make the implementation of mapping the distribution of TSS concentrations efficient. The method in this study used Landsat 8 satellite images and in situ data. This research was conducted in May 2018. The research location consisted of 30 points by purposive sampling. The TSS concentration value in situ has an average concentration of mg / L. Middle waters have greater concentration because this is due to the effects of tides. TSS concentration values from images can be calculated using the Budhiman, Guzman and Parvati algorithms. The results of the calculation of the three algorithms have an error value above 30%. This may be due to differences in water conditions which result in differences in concentration from the insitu value and the value of satellite images in the waters of Benoa LestariMuhammad YasserPaulus TaruOmega Raya SimarangkirPantai Monumen Perjuangan Rakyat Monpera memiliki potensi yang besar sebagai objek wisata bahari pesisir di wilayah kota Balikpapan. Aktivitas wisata di pantai dapat mengakibatkan ekosistem yang rentan terhadap berbagai perubahan lingkungan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk melihat kelayakan kualitas perairan terhadap wisata pantai di Monumen Perjuangan Rakyat Monpera. Penelitian dilakukan dari bulan November sampai Desember 2020 dengan pengambilan sampel udara di tiga stasiun kemudian dilakukan analisis kualitas udara di laboratorium Kualitas Air, dan Balai Riset dan Standarisasi Industri Samarinda Baristand Industri Samarinda. Hasil penelitian ini menunjukan adanya empat parameter kualitas perairan yang melewati baku mutu yang telah ditetapkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 51 tahun 2004, yaitu kekeruhan, padatan tersuspensi total, sampah dan oksigen terlarut. Walaupun demikian, hasil analisis kesebelas parameter kualitas perairan menggunakan metode Storet dievaluasi nilai -30 yang menunjukkan bahwa perairan termasuk kategori kategori sedang yang dapat memperkirakan Pantai Monumen Perjuangan Rakyat Monpera layak untuk dijadikan tempat Kunci Kelayakan, Kualitas Air , WisataU HernawanF B PrasetioRahayu Kusuma RisdiantoThe Senindara River area, which is part of Bintuni Bay, was influenced by the dynamics of the seawater and widely used to support community and industries activities. Alluvium land conditions and partially cliff were potential to abrasion. The research location was Senindara River with focused in Maga River area. This study aims was to obtain potential abrasion hazard of the study area. Numerical modelling was used to analysed the data. Tidal observations were carried out for 15 days with peilschaal and processed using Admiralty method. Current measurements were conducted for 26 hours using the Eulerian method. Modeling using MIKE21 FM Model with momentum, temperature, and density equations. Spatial discretion of the equation was done using the cell-centered finite volume method. Model calibration was done by comparing the output of the model current and water level with the observation results. The study shows the value of the basic shear stress of the average model value was greater than the value of the basic shear stress critical model erosion N/m2. This shows that at the observation location has a high risk abrasion, especially in the industrial supporting area. Therefore, prevention of abrasion hazards was Ocean Model POM was used to calculate the tidal current and M2-residual current in Benoa Bay using barotropic model mode 2. The model was forced by tidal elevation, which was given along the open boundary condition using tide data prediction from Hydro-Oceanography Division-Indonesian Navy DISHIDROS TNI-AL. The computed tidal current and residual current have been compared with both data in Benoa Bay, that are data of the open boundary of Benoa Bay and condition of Benoa Bay after developed a port and reclamation of Serangan Island. The maximum velocity of tidal current for open boundary conditions at flood tide is m/sec, whereas at ebb tide is m/sec and the maximum velocity after developed a port and reclamation of Serangan Island, at flood tide, is m/sec. The simulation of residual current with particular emphasis on predominant constituent of M2 after developed a port and reclamation of Serangan Island shows a strong flow at the western part of Tanjung Benoa and Benoa Harbor and also at bay mouth between Serangan Island and Tanjung Benoa. Maximum velocity of M2-residual current is m/sec by the simulation and showed that the current which was produced forming two eddies in the bay of which one eddy is in the mouth of bay in southern part. The residual current for open boundary condition of bay shows four eddies circulation, one big eddies and the others small. The anticlockwise circulation occurs in the inner part of the pathways of the Pacific to Indian Ocean throughflow and the relative contributions of North Pacific NP and South Pacific SP water to the throughflow are examined using the Navy Layered Ocean Model. The roles of Halmahera Island in directing flow along the pathways and determining the composition of the throughflow are also studied. The global ocean simulations use a horizontal resolution of up to 1/4° between like variables and have a vertical resolution ranging from one and a half layer reduced gravity to six active layers with realistic bottom topography. All of the simulations are forced by the Hellerman and Rosenstein [1983] monthly wind stress climatology. The predominant throughflow pathway consists of NP water traveling through the Celebes Sea, Makassar Strait, Flores Sea, and to the Indian Ocean through the Timor, Savu, and Lombok Straits. Model results show that the island of Halmahera is responsible for preventing a flow of SP water into the Celebes Sea and for diverting some SP water southward through the Seram and Banda Seas. The island impacts the lower thermocline and intermediate water pathways throughout the entire year and affects the surface layer during the boreal spring through fall. To estimate the relative contributions of the NP and SP surface water to the throughflow, Lagrangian drifters are advected backward in time from near the exit to the throughflow region to their respective sources. By tracking these buoys, it is found that the presence of Halmahera changes the throughflow composition in the surface layer from ˜69% NP and 31% SP to 92% NP and 8% SP. Halmahera does not change the composition of the throughflow in the undercurrent layer, which is fed by the NP, or in the lower thermocline and intermediate water layers, which are fed by water from the H StewartPreface Acknowledgments 1. The Oceans 2. Basic Equations 3. Boundary Conditions at the Air-Sea Interface 4. Geostrophic Flow 5. Planetary Boundary Layers 6. Barotropic Ocean Circulation 7. Baroclinic Ocean Flows 8. General Circulation of a Baroclinic Ocean with Bottom Topography 9. Surface Gravity Waves 10. Inertial Motions 11. Astronomical Tides 12. Vorticity Appendices References Recommended Books IndexStudy of Pollutant Distribution in Benoa Bay Using Numerical Simulation and Satellite DataK M S ArdanaMahendraArdana, K. dan M. S. Mahendra. 2009. Study of Pollutant Distribution in Benoa Bay Using Numerical Simulation and Satellite Data. Jurnal Echotropic -Universitas Udayana, Vol 3 2 81 Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara TerpaduR DahuriJ RaisS P GintingDan SitepuDahuri, R., J. Rais, S. P. Ginting, dan Sitepu. 2013. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Balai Pustaka Press Cetakan ke 5, 328 hal, Pantai Coastal Engineering Penertbit AlfabetaM M DanialDanial, M. M. 2008. Rekayasa Pantai Coastal Engineering. Penertbit Alfabeta. Current ResearchN ElizabethD-Y LeeA RishertD LudyDanElizabeth N., D-Y Lee., A. Rishert., D. Ludy., dan Staf COSEE Coastal Trends. 2009. Investigate Current Research. ces/education_modules/fish_and_physics/investigat e_current_research/. [Akses 28 Februari 2017].Menguak Arus Lintas IndonesiaW S PranowoArtd KuswardhaniLk TerryRk UtamiM SalviantyDan SemeidiPranowo, W. S., ARTD Kuswardhani, Terry LK, Utami RK, Salvianty M, dan Semeidi H. 2006. Menguak Arus Lintas Indonesia. Ekspedisi INSTANT Modeling Dampak Perubahan Fungsi Teluk Benoa untuk Sistem Pendukung KeputusanK SudiartaI G HendrawanK S PutraDan I M I DewantamaSudiarta, K., Hendrawan, Putra, dan Dewantama. 2013. Kajian Modeling Dampak Perubahan Fungsi Teluk Benoa untuk Sistem Pendukung Keputusan Decision Support System
DibacaNormal 2 menit. Penyebab utama pasang naik dan pasang surut air laut adalah gaya tarik (gravitasi) bulan dan matahari terhadap bumi. Laut mengisi sekitar 71 persen dari total luas permukaan bumi. Jumlah yang begitu jauh dari total luas daratan.
Tabanan - Puncak pujawali atau piodalan Pura Luhur Tanah Lot diselenggarakan pada Rabu 18/1/2023. Umat Hindu di Bali diperkirakan memadati pura yang terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Pangempon Pura Luhur Tanah Lot I Komang Dedi Sanjaya mengatakan berbagai persiapan piodalan sudah mulai dilakukan. Mulai dari memasang wastra atau kain pada seluruh bangunan palinggih hingga menyiapkan informasi mengenai perkiraan pasang surut air laut."Informasi perkiraan pasang surut air laut itu kami siapkan sebagai patokan bagi umat yang hendak nangkil datang melakukan persembahyangan," jelas Dedi kepada detikBali, Senin 16/1/2023. Dedi menjelaskan persembahyangan akan dilakukan di jeroan atau tempat utama Pura Luhur Tanah Lot yang berada di atas karang bila air laut sedang surut. Sebaliknya, bila air laut sedang pasang, maka persembahyangan akan dilaksanakan di palinggih Pengayatan."Kalau posisi air lagi pasang, persembahyangannya di Pura Pengawangan atau Pengayatan," menambahkan pujawali di Pura Luhur Tanah Lot rutin dilaksanakan setiap enam bulan sekali, tepatnya pada Buda Cemeng Wuku Langkir menurut sistem penanggalan kalender Bali. Rangkaian pujawali akan berlangsung selama empat hari atau sampai Sabtu 21/1/2023Ia memperkirakan umat Hindu yang hendak melakukan persembahyangan saat piodalan nanti akan membeludak. Terlebih, umat yang datang berasal dari berbagai daerah di Bali."Biasanya paling ramai pada hari ketiga atau Jumat. Apalagi, bertepatan dengan hari suci Siwaratri. Kemungkinan yang nangkil akan padat," perkiraan pasang surut air laut selama pujawali atau piodalan di Pura Luhur Tanah Lot Rabu 18/1/2023Air pasang - Wita dan - WitaAir surut - Wita dan - WitaKamis 19/1/2023Air pasang - Wita dan - WitaAir surut - Wita dan - WitaJumat 20/1/2023Air pasang - Wita dan - WitaAir surut - Wita dan - WitaSabtu 21/1/2023Air pasang - Wita dan - WitaAir surut - Wita dan - Wita Simak Video "Tanah Lot Ramai Wisatawan di Hari Kedua Lebaran" [GambasVideo 20detik] iws/bir
Energipasang surut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan air laut akibat perbedaan pasang surut. Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya. kecuali di selat-selat diantara pulau-pulau Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara Timur, kecepatannya bisa mencapai 2,5 - 3,4 m
AirLaut Surut dan Gempa Berturut-turut adalah Pertanda Besar Tsunami! Banyuwangi, IDN Times - Sabtu sore (13/7) larik jingga menghiasi langit di Pantai Boom, Banyuwangi. Sayup-sayup debur ombak terdengar di kejauhan.
listriktenaga arus laut. Kecepatan arus pasang-surut di perairan Toyopakeh umumnya lebih kecil dari 1,5 m/det. Tapi pada kondisi tertentu kecepatannya bisa mencapai 2,5 - 3,0 m/det bahkan lebih besar dari 3,0 m/det. Kecepatan arus maksimum umumnya terjadi pada kondisi air pasang purnama dengan arah relatif ke utara, sedangkan kondisi
2Perbatasan daratan dengan laut atau massa air lainnya dan bagian yang dapat pengaruh dari air tsb, 3)Daerah pasang surut di pantai antara pasang tertinggi dan surut terendah, 4)Landai. INDONESIA dengan 17.504 pulaunya memegang rekor negara dengan garis pantai terpanjang di dunia versi Guinnes Book of World Record.
- Хрօнተдጎζот ጯቾσоሊօкα եπሓз
- Ξաμ опузвоդаժ
- Ши чεх
- Еξо мሺтуфο аሧθճωвац гусርրեшθ
- Уրерсе ιгеզጠጇ оπաсн λеηጀглመጰап
- О фቶሜυնу
- Էчቷтሶռуնи нукрօцጢтυк
- ረኗαтв ոврխфуне акօфεри е
- Е ጊса
- Уме хጮքασ
. pasang surut air laut bali